Zelensky Bertemu Utusan AS usai Disebut Trump Diktator
GH News February 21, 2025 03:03 AM

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky bertemu dengan utusan Amerika Serikat (AS) Keith Kellogg setelah Presiden Donald Trump menyebutnya diktator. Namun, tak ada pernyataan bersama antara Zelensky maupun Kellogg usai pertemuan itu.

Diketahui, Amerika Serikat telah memberikan dana dan senjata penting ke Ukraina. Namun kini, presiden AS telah mengguncang Kyiv dan para pendukungnya di Eropa dengan membuka pembicaraan dengan Moskow.

Di tengah perang kata-kata antara Kyiv dan sekutu terbesarnya, juru bicara Zelensky mengatakan tidak akan ada pernyataan publik di Kyiv setelah pembicaraan dengan Kellogg.

Biasanya utusan yang berkunjung, terutama dari pendukung dekat, akan mengadakan konferensi pers bersama setelah pembicaraan.


"Atas permintaan pihak Amerika, format pertemuan tersebut menyediakan perekaman protokol dan tidak menyertakan pernyataan atau pertanyaan," kata juru bicara Zelensky Sergiy Nykyforov kepada wartawan.

Di Amerika Serikat, penasihat keamanan utama Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa kritik Zelensky terhadap presiden AS "tidak dapat diterima" dan mendesaknya untuk menandatangani kesepakatan yang memberikan akses istimewa ke mineral dan sumber daya alam penting Ukraina.

"Kami mendapatkan semua penolakan ini... mereka perlu meredamnya dan mencermati serta menandatangani kesepakatan itu," kata Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz kepada Fox News.

Diketahui, tensi hubungan AS dan Ukraina memanas. Presiden AS Donald Trump melontarkan kritik kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai diktator.

"Seorang diktator tanpa pemilu, Zelensky lebih baik bergerak cepat atau dia tidak akan punya negara yang tersisa," tulis Trump di platform Truth Social dilansir AFP, Kamis (20/2/2025).

Pernyataan Trump ini menambah ketegangan yang melibatkan Trump dan Zelensky dalam upaya mengakhiri konflik Rusia dan Ukraina. Zelensky sempat menyebut Trump menerima informasi yang salah dari Rusia usai Presiden Amerika itu menyebut Ukraina sebagai pemicu perang dengan Rusia.

Dalam kritik yang dilontarkan di platform Truth Social, Trump juga mempertanyakan legitimasi Zelensky sebagai Presiden Ukraina. Jabatan Zelensky sedianya berakhir tahun lalu, namun diperpanjang atas pertimbangan darurat militer.

"Dia menolak untuk mengadakan pemilu, nilainya sangat rendah dalam jajak pendapat di Ukraina, dan satu-satunya hal yang dia kuasai adalah mempermainkan (Joe) Biden 'seperti biola,'" kata Trump dalam postingan Truth Social.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.