TRIBUNNEWS.COM - Kasus pencurian pisang yang melibatkan seorang remaja berinisial AAP di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menarik perhatian publik dan pemerintah.
AAP, yang mencuri pisang untuk memenuhi kebutuhan hidup adiknya, kini mendapatkan kesempatan kedua dengan pekerjaan dan bantuan pendidikan dari berbagai pihak.
AAP, seorang remaja yang tinggal bersama kakeknya setelah kehilangan kedua orang tua, terpaksa mengambil langkah ekstrem untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Dalam situasi sulit, AAP mencuri pisang dari kebun milik warga pada tanggal 17 Februari 2025.
AAP hanya ingin memberikan makan untuk adiknya, namun tindakan tersebut berujung pada tindakan massa yang mengaraknya ke balai desa.
Setelah berita tentang pencurian ini menjadi viral, berbagai pihak mulai memberikan perhatian.
Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid, mengambil inisiatif untuk mengunjungi AAP dan keluarganya.
"Kami ingin memastikan kondisi AAP dan adiknya dalam keadaan baik," ungkapnya.
Kapolsek kemudian memutuskan untuk memberikan pekerjaan kepada AAP sebagai penjaga kebersihan di Mapolsek Tlogowungu.
Kapolresta Pati mengambil tindakan dengan memberikan status sebagai anak asuh kepada AAP dan berkomitmen untuk membantu kelanjutan pendidikan adiknya.
Gus Miftah, seorang tokoh masyarakat dan pendiri pesantren, juga terlibat dalam memberikan bantuan pendidikan untuk AAP dan adiknya.
Melalui perwakilannya, Gus Miftah menjanjikan pendidikan gratis di pesantren miliknya.
"Pendidikan dan agama bisa menjadi jalan keluar dari kesulitan yang mereka alami," jelas Dwi Yudha Danu, perwakilan Gus Miftah.
Kepala desa setempat, Jurip, juga menyambut baik bantuan yang diberikan.
"Saya sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh Gus Miftah. Ini adalah peluang besar bagi AAP dan adiknya untuk mengubah nasib mereka," ucapnya.
Ia berharap AAP bisa melanjutkan pendidikan hingga jenjang yang lebih tinggi.
Setelah kejadian tersebut, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Pati juga dikerahkan untuk memberikan bantuan kepada AAP dan keluarganya.
Bupati Pati, Sudewo, menyatakan keprihatinannya terhadap situasi yang dialami AAP dan berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kenyamanan di lingkungannya.
Dia juga mengingatkan bahwa masyarakat perlu memberikan pendidikan dan pengarahan untuk menjaga situasi tetap kondusif.
“Seharusnya tidak sampai terjadi pengarakan massa terhadap pelaku,” imbuhnya.
(Mohay) (TribunJateng.com/Mazka)