Pembiayaan Syariah Tumbuh 9,9%, Salurkan Rp 653 Triliun Sepanjang 2024
GH News February 23, 2025 10:04 PM

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan positif industri perbankan berbasis syariah di tahun 2024. Intermediasi pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah tercatat tumbuh 9,9% sepanjang tahun tersebut.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Frederica Widyasari Dewi mengatakan, perbankan syariah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 653 triliun sepanjang tahun 2024.

"Sektor perbankan, intermediasi perbankan syariah juga tumbuh positif, dengan pertumbuhan pembiayaan sebesar 9,9% menjadi Rp 653 triliun, kemudian juga non-performing loan (kredit macet/NPL) terjaga di 2,12%," kata Frederica dalam sambutannya dalam acara kampanye nasional Gerak Syariah di AEON BSD, Tangerang, Minggu (23/2/2025).

Di sisi lain, Frederica juga mencatat tingkat dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah tumbuh 10,1% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 753 triliun di 2024. Selain itu, Frederica juga mengatakan kapitalisasi syariah di pasar modal juga terus tumbuh 11,1% menjadi Rp 6,82 triliun di tahun 2024.

Sementara Assets Under Management (AUM) mencapai Rp 50,8 triliun atau tumbuh 18,2% di tahun 2024. "Kalau kita melihat jumlah kapitalisasi pasar untuk saham-saham yang syariah juga terus meningkat, kemudian jumlah investor yang syariah juga terus meningkat dan seterusnya. Juga di reksadana dan seterusnya. Jadi ini merupakan satu hal yang positif yang terus harus kita dorong," ungkapnya.

Berdasarkan capaian tersebut, Frederica meminta para pelaku industri lebih berupaya untuk mendekatkan masyarakat dengan layanan syariah. Pasalnya, tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah masih tergolong rendah sepanjang tahun 2024.

"Di tahun lalu kita literasi syariah 39%, kemudian inklusi yang masih tetap di 12%. Tapi kalau dilihat dari sebelumnya meningkatnya sudah luar biasa, literasi dari 9% jadi 39%," ungkapnya.

Menurutnya, hal ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi industri syariah. Pasalnya, kata Frederica, banyak masyarakat yang hendak menjadi nasabah layanan syariah tetapi mengalami kesulitan.

"Jadi ini PR juga Bapak/Ibu pelaku syariah untuk jemput bola kepada masyarakat yang sebenarnya sudah sangat ingin untuk menjadi konsumen di sektor jasa keuangan syariah. Jadi hopefully ini menjadi PR kita semua," tutupnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.