Sejumlah pejabat menghadiri acara peluncuran lembaga pengelola investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (24/2/2025).
Mereka yang hadir diantaranya Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden Ketujuh Joko Widodo (Jokowi), Wapres Gibran Rakabuming, Wapres ke13 Ma'ruf Amin, Wapres ke11 Boediono, dan Wapres ke10 dan 12 Jusuf Kalla.
Selain itu hadir pula Ketua DPR yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Ada momen menarik dalam acara tersebut yakni saat Puan Maharani menyalami Jokowi.
Diketahui hubungan antara PDIP dengan Jokowi tidak baik. Apalagi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memecat Jokowi dari partainya.
Awalnya usai peluncuran Danantara para pejabat yang hadir saling bersalaman. Puan yang mengenakan dres warna hitam menghampiri Presiden Keenam SBY.
Mereka lalu bersalaman sambil berbicara singkat. Setelah itu Puan dari arah belakang menghampiri Jokowi yang sedang duduk.
Saat menoleh dan melihat Puan, Jokowi langsung berdiri. Keduanya lalu bersalaman dan berbincang. Puan tampak menganggukkan kepala sementara Jokowi terlihat tersenyum.
Perbincangan antara Puan dengan Jokowi lebih lama dibandingkan dengan Puan dan SBY. Namun belum diketahui apa yang dibicarakan keduanya saat itu.
Sebelumnya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sempat meminta KPK agar memeriksa Jokowi dan keluarganya.
Hasto yang ditahan atas kasus dugaan perintangan penyidikan kasus suap yang menjerat eks caleg PDIP Harun Masiku (buron), menyampaikan pernyataan tersebut saat dibawa ke Rutan KPK.
Hasto menyebut tidak menyesal dengan apa yang diperbuatnya sehingga dia ditahan KPK.
Hasto berharap penahanan terhadap dirinya jadi momentum bagi KPK untuk menegakkan hukum tanpa pandang bulu, termasuk memeriksa keluarga Jokowi.
"Saya tidak pernah menyesal, saya akan terus berjuang dengan api semangat yang menyalanyala. Semoga ini menjadi momentum bagi Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menegakkan hukum tanpa kecuali termasuk memeriksa keluarga Pak Jokowi," kata Hasto kepada wartawan, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis.