Band Sukatani Diintimidasi, Anggota DPR: Ironi, Aparatur Negara Ketika Dikritik Tak Mau Koreksi Diri
GH News February 25, 2025 02:06 PM

Anggota Komisi XIII DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Mafirion, mengingatkan pentingnya perlindungan negara terhadap hak kebebasan berekspresi warga negara.

Hal ini merespons kasus grup band Sukatani asal Purbalingga, yang barubaru ini meminta maaf kepada Polri setelah membawakan lagu berjudul bayar bayar bayar, yang mengkritik oknum aparat kepolisian.

Menurut Mafirion, kebebasan berekspresi, termasuk melalui musik, merupakan hak yang dijamin konstitusi.

"Warga negara punya hak untuk berekpresi, termasuk melalui lagu. Lagu bisa menjadi media siapapun untuk menyampaikan pendapatnya. Kalau itu dilarang, ruang untuk berpendapat jadi terhambat," kata Mafirion kepada wartawan, Selasa (25/2/2025).

Dia mengingatkan bahwa hak atas kebebasan berpendapat telah dijamin dalam UndangUndang Nomor 12 Tahun 2005 tentang Kovenan Hak Sipil dan Politik. 

Namun, Mafirion mengingatkan bahwa kebebasan berekspresi harus tetap memperhatikan normanorma yang berlaku di masyarakat. 

Mafirion menegaskan, kebebasan tidak boleh digunakan untuk menghina, memfitnah, atau menyerang kelompok tertentu tanpa dasar yang jelas.

"Gunakanlah kebebasan tersebut dengan arif dan bijak," ucapnya.

Mafirion mengaku miris dengan nasib Sukatani, grup band asal Purbalingga yang meliris video permintaan maaf kepada Polri yang diunggah di akun media sosialnya.

"Apa yang terjadi pada grup Band Sukatani ini adalah ironi. Di mana aparatur negara ketika mereka merasa terintimidasi atas kritik yang sampaikan masyarakat, harus meminta maaf. Mereka tidak mau melakukan koreksi diri, apakah yang disampaikan oleh group band Sukatani itu, masuk dalam kategori fitnah atau apa? Kalau apa yang mereka sampaikan adalah fakta yang terjadi selama ini, siapa yang harusnya meminta maaf?" tegasnya.

Kasus yang menimpa Sukatani, menurut Mafirion, menjadi preseden buruk bagi kebebasan berekspresi di Indonesia. 

Dia menyoroti bagaimana dua vokalis band tersebut, Alectroguy dan Twister Angel, yang biasanya tampil dengan topeng, terpaksa membuka identitas mereka dalam video permintaan maaf yang diunggah di media sosial.

"Masalah yang dialami Sukatani ini adalah preseden buruk ketika negara tidak dapat memberikan perlindungan kepada warganya yang terintimidasi oleh institusi yang selama ini harusnya memberikan perlindungan keamanan kepada warganya," ucap Mafirion.

Apalagi, kata Mafirion, beredar kabar bahwa salah satu personel Sukatani, Twister Angel, yang berprofesi sebagai guru, diberhentikan dari pekerjaannya setelah kontroversi ini mencuat.

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.