Perempuan dan Ketidaksetaraan Gender di Bidang Politik : Tantangan dan Solusi
Nabila Ega February 25, 2025 06:20 PM
Pada umumnya banyak stereotip dari masyarakat bahwa perempuan seringkali dikatakan sebagai orang yang lemah dan tidak tegas. Dengan adanya sifat itu banyak yang tidak setuju jika perempuan menjadi pemimpin karena masyarakat berpikir jika dipimpin oleh perempuan tidak akan tertata rapi dan tidak akan berjalan baik sebagaimana halnya jika dipimpin oleh laki-laki. Maka ketidakadilan tersebut dinamakan ketidaksetaraan gender dimana laki-laki selalu diutamakan dan hal apapun daripada perempuan. Namun, opini tersebut tidak dapat dikatakan benar karena tidak semua perempuan memiliki sifat yang lemah dan tidak tegas. Ada beberapa perempuan yang memiliki sifat yang tegas sehingga dapat dikatakan cocok menjadi pemimpin di masa depan.
Banyak perempuan yang sudah mematahkan sterotip dari masyarakat yang menyatakan bahwa perempuan tidak layak menjadi pemimpin contohnya seperti ibu Susi Pudjiastuti yang dimana beliau adalah seorang menteri kelautan yang sangat tegas, bukti ketegasan beliau adalah beliau berani menenggelamkan kapal asing yang sedang berlayar di laut Indonesia. Selain itu juga ada ibu Tri Rismaharini dimana beliau ini yang dulunya adalah wali kota Surabaya. Beliau berhasil membuat Surabaya menjadi kota yang lebih maju dan berkembang karena ketegasan beliau. Dan yang terakhir adalah R.A Kartini dimana beliau adalah pahlawan perempuan yang berhasil membuat para perempuan pribumi menempuh pendidikan hingga kejenjang terakhir. Perjuangan yang dilakukan oleh beliau didasari oleh sifat yang tegas dan berani.
Maka dari itu dapat diketahui bahwa di bidang politik perempuan itu bisa menjadi pemimpin dan perempuan juga bisa mempunyai sifat yang tegas sehingga dapat menjadi pemimpin yang baik dan bertanggung jawab. Tetapi, ada beberapa hal yang tantangan yang menjadi adanya ketidaksetaraan gender di bidang politik. Pertama, adanya sistem patriarki dimana dunia politik masih didominasi oleh laki-laki sehingga perempuan menjadi lebih sulit jika ingin bergabung ke dalam dunia politik. Kedua, yaitu diskriminasi gender dimana perempuan sering mendapatkan diskriminasi dalam proses seleksi, promosi, dan pengambilan keputusan. Ketiga, yaitu ekspektasi peran dimana masyarakat menaruh ekspektasi bahwa perempuan hanya boleh mengurus urusan rumah tangga dan hanya mengurus anak. Keempat, kurangnya dukungan terutama dukungan keluarga dimana keluarga hanya selalu mendukung jika laki-laki yang bekerja di ranah politik. Dan yang kelima adalah kurangnya jaringan atau relasi dimana perempuan seringkali tidak mendapatkan relasi karena dianggap perempuan itu tidak penting.
Adanya tantangan yang dihadapi tentunya ada solusi yang harus dilakukan untuk bisa mengurangi hingga menghilangkan adanya ketidaksetaraan gender di bidang politik tersebut. Ada banyak solusi yang bisa dilakukan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Pertama, dilakukan pendidikan dan pelatihan dimana dengan adanya pendidikan dan pelatihan kepada perempuan bisa menjadikan perempuan tersebut lebih tau tentang dunia politik sehingga nantinya bisa terjun ke dalam dunia politik tersebut. Kedua, adanya dukungan dan jaringan dimana dukungan ini diberikan oleh keluarga sehingga perempuan lebih percaya diri ketika akan terjun ke dalam dunia politik. Lalu jaringan atau relasi dimana masyarakat sekitar yang sudah terjun ke dalam dunia politik tersebut hendak merangkul dan memberikan peluang kepada perempuan agar perempuan tersebut bisa mendapatkan banyak relasi dan juga mendapatkan pengalaman. Ketiga, melakukan kampanye dan advokasi dimana hal ini dapat meningkatkan kesadaran dan dukungan masyarakat terhadap kesetaraan gender dalam bidang politik. Keempat, yaitu perubahan kebijakan yang harus dilakukan oleh pemerintah, dimana perubahan kebijakan ini seperti lowongan pekerjaan di bidang politik yang seharusnya hanya diberikan kepada laki-laki tetapi juga harus memberikan kesempatan kepada perempuan yang akan mencoba pekerjaan tersebut. Dan yang kelima ada penggalakan partisipasi seperti contohnya ketika ada demo masyarakat harus bisa memberikan ruang untuk perempuan agar bisa menyuarakan haknya.
Dengan adanya tantangan dan solusi dalam ketidaksetaraan gender di bidang politik dapat diharapkan agar nantinya pemerintah dan masyarakat sekitar dapat memberikan ruang lebih bagi banyaknya perempuan diluar sana untuk bisa mendapatkan keadilan dan juga mendapatkan kembali haknya untuk dapat terjun di bidang politik.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.