Javier Milei Setuju Argentina Ganti Nama Jalan Palestina: Kental Yahudi, Eks-Pelatih Seks Tantra
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Argentina, Javier Milei dilaporkan mendukung usulan perubahan nama Jalan Palestina di Buenos Aires menjadi "Jalan Keluarga Bibas".
Usulan penggantian nama ini datang dari seorang anggota parlemen Argentina Yamil Santoro.
Sang legislator mengusulkan rancangan undang-undang (RUU) yang akan mengubah jalan "Estado de Palestina", atau Negara Palestina, di lingkungan Almagro di pusat kota Buenos Aires, menjadi Jalan "Familia Bibas".
Usulan ini dilaporkan datang dengan latar belakang untuk menghormati Shiri Bibas dan kedua anaknya yang masih kecil, Ariel dan Kfir Bibas, warga negara Israel yang jenazahnya dikembalikan gerakan Hamas dalam pertukaran sandera dan tahanan dengan Israel beberapa hari lalu.
Baik ibu maupun kedua putranya memiliki kewarganegaraan Israel dan Argentina.
Jenazah mereka dikembalikan ke Israel minggu lalu, lebih dari 16 bulan setelah mereka ditawan di Gaza.
Adapun pemakaman mereka dilaksanakan pada Rabu (26/2/2025) di komunitas pertanian mereka di dekat perbatasan Gaza.
Namun, dukungan dari Javier Milei atas inisiatif penggantian nama jalan tersebut, tidak berhasil lantaran keputusan tentang perubahan nama jalan jatuh ke tangan legislatif kota, yang memiliki pandangan yang bertentangan.
Pekan lalu lalu, Milei mengumumkan dua hari berkabung nasional untuk anak-anak tersebut, yang menurut IDF telah dibunuh "dengan tangan kosong."
Pemimpin Argentina itu muncul sebagai salah satu pendukung Israel yang paling vokal, yang dengan tegas memihak Tel Aviv dan Amerika Serikat.
Ia diperkirakan akan mengunjungi Israel lagi pada akhir Maret, setelah sebelumnya pernah melakukan perjalanan yang sama dalam tajuk solidaritas masa perang tahun lalu.
Javier Milei diketahui memang kental dengan Yahudi.
Selain itu, Milei, mantan pelatih seks tantra merupakan pengagum Donald Trump, Presiden Terpilih AS.
Dia berlatar belakang sebagai ekonom politik dan meraih suara 55,7 persen suara pada November dalam Pemilu Argentina dengan menjanjikan perubahan radikal terhadap ekonomi Argentina, sistem pendidikan, dan kebijakan lingkungan.
Meski gaya berjalan Milei yang ala bintang rock dan potongan rambut modisnya diakui secara luas, yang jarang dibahas adalah hubungannya dengan agama Yahudi.
Milei adalah pendukung kuat Israel, tahun lalu berjanji untuk memindahkan kedutaan besar Argentina dari Tel Aviv ke Yerusalem, mencerminkan salah satu langkah pertama oleh Presiden Trump ketika ia menjabat pada awal tahun 2017.
"Ekonom tersebut juga memiliki ikatan kuat dengan agama Yahudi dan Israel," dikutip dari TJC, Rabu (26/2/2025).
Menurut wawancara dengan surat kabar Spanyol El Pais awal 2023, Milei membaca Taurat setiap hari dan secara rutin berbincang di Whatsapp dengan Rabbi Shimon Axel Wahnish, Kepala Rabbi Komunitas Yahudi Sephardi Maroko di Argentina.
Rabbi Wahnish diduga memberi tahu Milei bahwa ia harus membaca kitab suci Yahudi untuk mendapatkan tips tentang "analisis ekonomi."
Dalam wawancaranya dengan stasiun radio Yahudi Argentina, Milei mengatakan bahwa Rabbi Wahnish adalah "seseorang yang sangat saya cintai, yang kepadanya saya berkonsultasi secara teratur.
Ia menambahkan: “Diskusi-diskusi seperti ini bisa berlangsung selama dua atau tiga jam dan bagi saya itu sangat memuaskan dan membantu saya untuk berkembang dan memahami situasi dengan cara yang lebih mendalam.”
Milei, yang merupakan bagian dari mayoritas Katolik Argentina, juga ditanya apakah ia berencana untuk berpindah agama ke Yudaisme, mengingat hubungannya dengan agama tersebut.
Milei mengatakan kepada El Pais bahwa menjadi seorang Yahudi akan "tidak sesuai dengan menjadi Presiden Argentina, dan mencatat: "Jika Anda menjadi seorang Yahudi karena ibu Anda seorang Yahudi, Anda tidak berkewajiban untuk mematuhi prinsip-prinsip Yudaisme.
"Jika Anda pindah agama, Anda wajib melakukannya. Jika saya presiden dan hari Sabat, apa yang harus saya lakukan? Apakah saya akan memutuskan hubungan dengan negara dari Jumat hingga Sabtu? Ada beberapa masalah yang akan membuatnya tidak sesuai."
Ia juga menimbulkan kontroversi dengan rujukannya terhadap Yudaisme.
Pada bulan Januari 2022, saat membahas kontroversi vaksin Djokovic di Australia Terbuka, ia menggambarkan paspor vaksin mirip dengan Magen Davids kuning yang dipaksa dikenakan orang Yahudi di Jerman Nazi.
Kemudian pada tahun yang sama, ia juga merujuk kisah Ester dalam pidato konferensinya.
Meskipun Milei mengatakan dia tidak dapat berpindah agama menjadi Yahudi, dia telah mengunjungi situs ziarah penting bagi Yahudi Ortodoks, makam Rebbe Lubavitcher di Queens, New York.
Milei mengunjungi makam mantan pemimpin gerakan Chabad, bergabung dengan puluhan ribu orang yang berziarah setiap tahun.
Pada Februari 2024 lalu, media Israel melaporkan, Javier Milei menyerukan penghancuran Masjid Al-Aqsa.
Diketahui, Masjid Al-Aqsa adalah masjid tersuci ketiga dalam Islam, selain Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Sebuah rekaman video yang beredar di lini masa media sosial menunjukkan, Javier Milei, menyerukan pembangunan kembali Kuil Ketiga Yahudi selama kunjungannya ke Yerusalem.
Proses pembangunan kuil ketiga Yahudi ini dilaporkan akan berimplikasi pada penghancuran Masjid al-Aqsa.
Pernyataan Javier Milei ini menjadi viral di media sosial dan dilaporkan oleh sejumlah media Israel dan global, termasuk Jordan News yang membuat laporan dengan judul "Argentinian President calls for destruction of Al-Aqsa Mosque"
Sebelumyya diberitakan, Presiden baru Argentina Javier Milei menangis di Tembok Ratapan di kompleks Mesjid Al-Aqsa, Yerusalem Timur, saat melakukan kunjungan resmi pertamanya ke Israel.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan Javier Milei menangis sambil memeluk Rabbi Axel Wahnish, yang dikabarkan akan dia pilih menjadi duta besar Argentina untuk Israel.
Javier Milei juga mengumumkan niatnya memindahkan kedutaan besar Argentina di Israel dari saat ini berada di Tel Aviv ke Yerusalem.
Dia juga menyatakan dukungannya kepada Israel untuk memerangi Hamas.
Dia beralasan bangsa Israel berhak membela diri dari serangan Hamas, organisasi yang secara terbuka dia labeli dengan diksi 'teroris'.
“Saya di sini untuk menyampaikan dukungan saya kepada Israel terhadap teroris Hamas, dukungan saya kepada rakyat Israel yang mempunyai hak untuk membela diri,” kata Javier Milei.
“Jelas, rencana saya adalah memindahkan kedutaan ke Yerusalem barat," kata dia.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan menyambut baik rencana Javier Milei tersebut, dan menyebut Milei sebagai 'teman baik.'
“Kami menyambut baik kenyataan bahwa presiden telah menepati janjinya untuk memindahkan kedutaan besar ke Yerusalem.” demikian bunyi pernyataan yang dirilis kantor Perdana Menteri Israel.
Menteri Keamanan Nasional Israel, Ben Gvir, di platform X, dalam cuitannya ia mengungkap kegembiraan atas rencana Presiden Argentina Javier Milei, yang akan memindahkan kedutaan ke Yerusalem.
Dengan usulan tersebut maka Argentina akan menjadi salah satu dari segelintir negara yang mempunyai misi diplomatik utamanya di Yerusalem, menyusul langkah sejumlah negara lainnya yang telah lebih dulu melakukan memindahkan kedutannya, diantaranya ada Amerika Serikat, Kosovo, Guatemala, Honduras, dan Papua Nugini.
Sementara itu usai presiden Argentina menyampaikan usulannya, para pimpinan Hamas dengan tegas mengatakan mereka mengecam keras upaya Presiden Argentina Javier Milei yang akan memindahkan kedutaan besar negaranya ke tanah Yerusalem Timur milik warga Yordania yang direbut Israel.
Para pimpinan Hamas bahkan menyebut tindakan yang dilakukan Argentina sebagai sebagai pelanggaran hukum internasional karena telah mengabaikan hak-hak rakyat Palestina dan Yordania atas tanah mereka yang dikuasai Israel.
Sebagai informasi Israel merebut Yerusalem timur dari Yordania selama Perang Enam Hari pada bulan Juni 1967, dan kemudian mencaploknya, dan menganggap seluruh kota sebagai ibu kotanya yang tidak dapat dibagi.
(oln/jn/jp/tribunnews*)