Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) mengetahui bahwa perawatan kulit sekarang menjadi salah satu bagian penting di kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, BPOM ingin masyarakat lebih waspada dalam memilih produk skincare atau kosmetik yang mereka beli, baik secara online atau offline.
Deputi 2 Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM RI, apt Mohamad Kashuri, S.Si, M.Farm mengatakan sebelum membeli produk skincare, sebaiknya konsumen mengenali kebutuhan masing-masing terlebih dulu.
"Apa yang kami sarankan ke konsumen? Pertama, sebelum membeli produk kenali diri sendiri dulu. Butuh nggak sih dengan skincare itu. Kalau nggak butuh yang nggak usah," kata Kashuri pada acara detikcom Leaders Forum, di Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2025).
"Kalau butuh skincare, pastikan (saat membeli) produknya terdaftar di BPOM dengan melihat nomor izin edarnya. Kedua, beli di official store, kenapa? Kalau terjadi sesuatu konsumen bisa klaim kaitannya dengan kerugian yang diterima," sambungnya.
Saat ini tidak sedikit konsumen yang masih membeli produk skincare di toko-toko tidak resmi. Hal ini menjadikan tidak ada perlindungan bagi konsumen sendiri saat menggunakan produknya.
"Lalu tidak terjebak dengan iklan yang berlebihan. Seperti contoh, skincare dalam waktu 1-2 kali pakai langsung mencerahkan, bisa bikin putih. Itu kan harusnya bikin curiga," katanya.
![]() |
Bagi konsumen yang pertama kali mencoba skincare atau berganti ke merek skincare baru, Kashuri mengimbau untuk mencobanya terlebih dulu di bagian tubuh yang tidak sensitif. Ini untuk menghindari adanya reaksi penolakan dari kulit terkait bahan-bahan yang baru dipakai.
"Kalau ada keluhan bisa lapor ke BPOM, tentu kami akan evaluasi. Baik itu investigasi secara fisik ke penjualnya atau pengujian secara laboratorium," tambahnya.
Senada, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) Pusat, Dr dr Hanny Nilasari, SpDVE meminta kepada para konsumen untuk tidak berlebihan dalam memakai skincare.
"Anak-anak remaja mereka kecenderungannya menggunakan dua atau tiga lapis untuk pagi hari, kemudian dilanjutkan dengan 2-3 lapis di siang, dan selanjutnya. Hal-hal yang berlebihan itu harus menjadi concern utama," kata dr Hanny.
"Tidak semua kosmetik itu baik. Artinya kalau kita menggunakan banyak kosmetik dengan yang kita tidak tahu ingredients-nya, tentunya akan membawa pada dampak yang tidak bagus," tutupnya.