Polda Metro Tunda Periksa Evelyn Dohar, Tersangka Terkait Kasus AKBP Bintoro
kumparanNEWS February 26, 2025 07:20 PM
Pemeriksaan pengacara Evelin Dohar Hutagalung dalam perkara penipuan dan penggelapan aset mantan kliennya senilai Rp 6,5 miliar hari ini kembali ditunda.
Sebelumnya, pada 22 Februari lalu Evelyn juga tak memenuhi panggilan Polda Metro Jaya untuk diperiksa.
Evelin sebelumnya jadi pengacara Arif Nugroho, tersangka kasus dua remaja putri pelaku open BO yang tewas usai dicekoki narkoba di sebuah hotel di kawasan elite Senopati, Jakarta Selatan, pada April 2024 lalu.
“Terkait dengan rencana kegiatan pemeriksaan atau permintaan keterangan terhadap tersangka atas nama EDH dalam perkara ini, yang telah dijadwalkan oleh tim penyidik untuk dilakukan pemeriksaan pada hari ini, Rabu, 26 Februari 2025, pukul 10.00 WIB,” kata Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak, melalui keterangan yang diterima pada Rabu (26/2).
“Ditreskrimsus Polda Metro Jaya telah menerima surat dari kuasa hukum tersangka, EDH, yaitu Happsam Hutagalung and Partners, yang berisi: Permohonan Penundaan Permintaan Keterangan, dikarenakan adanya jadwal pekerjaan yang sudah terjadwal sebelumnya,” sambungnya.
Perbesar
Mobil BMW warna emas yang disita terkait kasus remaja tewas dicekoki narkoba terparkir di halaman Polres Metro Jakarta Selatan, Minggu (28/4/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Adapun pemeriksaan Evelyn dijadwalkan ulang pada Rabu, 5 Maret 2025 mendatang.
“Kuasa hukum menyampaikan bahwa tersangka EDH akan datang untuk memberikan keterangannya di hadapan penyidik pada hari Rabu, 5 Maret 2025 (tanpa perlu dipanggil kembali),” jelas Ade.
Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya mencium adanya keterlibatan pihak ketiga dalam kasus dugaan pemerasan yang dilakukan Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro dan AKBP Gogo Galesung.
Hal itu mulai tercium usai Arif melaporkan Evelin ke Polda Metro Jaya terkait dengan dugaan penggelapan satu unit mobil. Dugaan penggelapan bermula ketika Evelin meminta Arif untuk menyerahkan dan menjual aset mobilnya senilai Rp 6,5 miliar untuk 'mengurusi' perkara.
Dari total Rp 6,5 miliar, Arif meminta uang Rp 3,5 miliar hasil penjualan agar diserahkan terlebih dahulu kepada dirinya. Namun begitu, sampai sekarang, Arif tak pernah menerima uang tersebut. Keberadaan mobilnya juga tak diketahui.
Belum dapat dipastikan uang hasil penjualan mobil milik Arif yang diduga digelapkan Evelin mengalir ke Bintoro dkk ataukah tidak. Kasus itu masih didalami oleh polisi.