TRIBUNNEWS.COM - Empoli berada di semifinal Coppa Italia untuk pertama kalinya dalam sejarah klub, sesuatu yang tidak pernah terfikirkan oleh Roberto D'Aversa sang juru taktik.
Pada Kamis (27/2/2025) dini hari WIB, Empoli meraih kemenangan di Turin dengan mengalahkan Juventus lewat adu penalti di perempat final Coppa Italia.
Dalam 2x45 menit waktu pertandingan kedua tim bermain imbang 1-1. Empoli cetak gol lebih dulu dari aksi Youssef Maleh (24') sebelum dibalas Kephren Thuram di babak kedua.
Di babak penalti, dua penendang Juventus gagal menjalankan tugasnya, yakni Vlahovic dan Kenan Yildiz.
Sementara empat eksekutor Empoli berhasil menunaikan tugasnya untuk mengakhiri laga dengan skor 2-4.
Terlepas dari hasil ini, Empoli sejatinya jauh dari kata mengesankan musim ini di Liga Italia.
Klub asalTuscan Italia itu hanya mampu meraih 2 poin dari 11 pertandingan terakhir, dan merotasi skuadnya dengan mencoret banyak pemain utama.
Meskipun begitu, tim asuhan Roberto D'Aversa mampu unggul lebih dulu dari Juventus hingga mengalahkan si Nyonya Tua meskipun dari adu tos-tosan.
"Para pemain telah menorehkan ejarah bagi klub ini dan kami dapat memanfaatkannya untuk masa depan Serie A kami, karena kami akan menghadapi pertandingan penting akhir pekan ini di Genoa." ucap D'Aversa kepada Mediaset, dilansir Football Italia.
"Saya harap ini akan menunjukkan kepada pada pemain bahwa jika mereka menghadapi pertandingan engan kiap seperti ini setiap saat, maka kami pasti akan mencapai tujuan," sambungnya.
Lain halnya dengan Empoli yang mendapat pujian dari sang juru taktik D'Aversa, Juventus justru di caci maki oleh pelatihnya sendiri, Thiago Motta.
Kekalahan itu bak aib bagi Juventus, memalukan. Bianconeri yang diunggulkan untuk melaju ke semifinal justru takluk, terlebih bermain di hadapan public Allianz Stadium.
"Kami merasa malu. Sejujurnya merasa malu atas apa yang kami lihat di babak pertama dan saya harap para pemain saya merasakan hal yang sama," kata Thiago Motta.
Meskipun begitu, Thiago Motta enggan menyalahkan anak asuhnya atas kekalahan dari Empoli.
Dialah yang memiliki tanggung jawab sepenuhnya atas kekalahan tim karena tidak menanamkan bagaimana mental pemenang.
"Kami tidak boleh bersikap seperti ini. Itu memalukan dan jelas itu salah saya, karena saya tidak menunjukkan kepada para pemain saya pentingnya pertandingan ini atau apa arti jersey ini," jelasnya.
"Kami tidak masuk semifinal karena kami tidak pantas berada di sana," tambahnya.
"Berbicara tentang mentalitas saat ini berarti memahami di mana Anda berada, apa yang perlu Anda lakukan, mengapa Anda harus pantas mendapatkannya setiap hari dan tidak hanya berharap hal-hal terjadi tanpa memberikan segalanya."
Apa yang diharapkan Juventus tidak sesuai ekpektasi.
Mengalahkan Empoli, tim papan Bawah Liga Italia tidak semudah yang dibayangkan.
Vlahovic cs memang menguasai jalannya pertandingan, namun tidak cukup efisien memaksimalkan peluang.
Bahkan dalam hal jumlah tembakan dan tepat sasaran tidak jauh berbeda dengan tim tamu.
"Hari ini kami berasumsi bahwa kami akan lolos dan kami tidak memberikan apa pun di lapangan itu," ungkap Motta.
"Kami melakukan satu kesalahan yang ama sekali tidak dapat dilakukan di klub ini, yaitu sikap kami."
"Kami hanya bisa meminta maaf kepada penggemar kami, kepada klub. Meminta maaf kepada sejarah klub ini karena kami benar-benar telah mencapai titik terendah hari ini," tutupnya.
(Sina)