Direktur PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Gita Amperiawan mengungkapkan rencana pemesanan pesawat terbang tanpa awak (PTTA) atau drone jenis Wulung oleh TNI.
Ia menjelaskan rencana tersebut juga telah dibicarakan dengan pihak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Drone Wulung sendiri merupakan drone yang menggunakan material komposit dan ditenagai mesin piston tunggal tipe pusher.
Drone tersebut dilengkapi satu Ground Control Station sebagai pusat kendali.
Wulung memiliki kemampuan untuk melakukan ISR (Intelligence Surveillance and Reconnaissance) atau intelijen, pengawasan, dan pengintaian.
Ilustrasi drone Shahed di gudang militer (Defense.ua.com)"PT DI sudah selesai melaksanakan, artinya sudah certified, sudah proven untuk pesawat tactical, yaitu ada di Wulung. Wulung itu tactical class dan insya Allah kami sudah bicara dengan Waka BRIN ini akan ada pemesanan untuk di TNI," ungkap Gita di kantor PT DI Bandung, Jawa Barat, Kamis, 27/2/2025.
Selain itu, ia juga mengungkapkan rencana uji coba terbang atau demo flight untuk produk drone Medium Altitude Long Endurance (MALE) Elang Hita.
Rencananya, uji coba terbang tersebut akan dilaksanakan sebulan ke depan.
Drone tersebut, kata Gita, mampu terbang selama 24 jam.
Informasi dihimpun, drone yang digadanggadang dibuat untuk misi kombatan atau tempur tersebut juga mampu melaksanakan misi reconnaissance, target detection/identification dan dilengkapi kemampuan terbang autonomous, termasuk Automatic Takeoff dan Landing (ATOL).
Ia berharap drone tersebut juga bisa dibeli pada Rencana Strategis (Renstra) pemerintah di bidang pertahanan pada tahun 20252029.
Dan investasi pemerintah yang sudah besar di PT DI ini akan baik kalau dari segi teknologi itu kita masuk ke MALE.
Dan ini sedang kita buat dan mudahmudahan bisa masuk kepada pengadaan di Renstra 20252029, ungkapnya.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).