SURYAMALANG.COM, MALANG - Tiga periode menjadi anggota DPRD Kabupaten Malang, tak membuat H Rahmat Kartala SSos kehilangan jiwa entrepreneur.
Di luar jam dinasnya, politisi senior dari Partai Gerindra itu, melawan zona amannya dengan membuka usaha.
Bukan membuat CV untuk mencari proyek di Pemkab Malang, namun ia kini sedang sibuk membuat destinasi wisata.
Lahan miliknya seluas 1 hektare (Ha) yang ada ditepi Sungai Lesti dan angker itu sedang dibangun. Itu akan dijadikan tempat wisata yang unik dengan nuansa alam.
Tempatnya dibikin naik-turun, dengan tak mengubah konstur alam tepi sungai.
Untuk bikin krasan para sosialita nongkrong, dan anak-anaknya agar tak rewel, dibuatkan berbagai ragam wahana permainan.
Juga, dilengkapi kolam renang, yang airnya dari sumber dan juga dilengkapi kolam pancing.
Lokasinya di bibir Sungai Lesti atau cuma 400 meter dari jalan raya Kecamatan Turen, yang jurusan ke banyak pantai di Malang selatan.
Atau tepatnya, di Desa Sidorejo atau sekitar 500 meter dari rumahnya Kartala sendiri, di Desa Tawangrejani, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
"Iya, saat ini lagi saya bangun dan nanti akan saya buka pas Lebaran (kurang sebulan lagi)," tutur politisi senior ini kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (27/2/2025).
Nama lokasi ini adalah Cafe Lesti Kartolo. Itu diambil dari namanya, agar mudah dikenal teman-temannya karena Kartala adalah anggota dewan yang punya nama di hati rakyatnya.
Pada Pileg 2024 lalu, perolehan suaranya 23.802 atau tertinggi se-Jatim untuk kriteria anggota dewan kota atau kabupaten.
Begitu juga, saat buka wisata ini, ia seperti punya prinsip lain, yakni "sedikit beda lebih baik dari baik".
Menurutnya, jika tempat itu baik, itu sudah biasa dan sudah ada banyak. Namun, jika tempat itu beda, apalagi unik, pasti dicari meski kondisinya biasa, misalnya.
"Makanya, dari prinsip itu, saya buka usaha di tempat yang dulunya angker karena tumbuh dua pohon besar dengan berumur ratusan tahun."
"Saking besarnya, dahan kedua pohon itu sampai 'menyatukan' dua kecamatan yang dibelah Sungai Lesti itu."
"Itu pohon Lo Pethuk (nama asingnya Ficusracemosa) karena dahannya menyatu di atas sungai selebar 16 meter sehingga sungainya teduh, airnya asri dan dingin," tuturnya.
Dua pohon itu, lanjut dia, satu berada di sebelah selatan sungai itu atau di Desa Druju, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Sedangkan satunya lagi tumbuh di utara sungai, tepatnya di Desa Tawangrejani, Kecamatan Turen.
Uniknya, itu diyakini banyak orang, jika berdoa di situ, hajatnya terkabulkan. Terutama, buat anak yang sedang pacaran karena bisa kian mempererat perjodohannya.
"Di bawah pohon itu juga, ada sumber air yang deras, dan airnya bersih sehingga saat ini saya pakai kolam renang."
"Jadi, nanti sambil nongkrong dan makan di cafe, pengunjung bisa mampir ke pohon Lo pethuk itu, biar rumah tangganya kian lengket seperti kena lem kanji," kelakar Kartala.
Meski saat ini masih sedang tahap finishing, namun itu sudah dikunjungi Bupati Muhammad Sanusi, saat sambang desa dua minggu lalu bersama semua Kepala Dinas.
Saat itu, Sanusi dijamu masakan yang akan jadi khasnya nanti, di antaranya ikan laut, yang serba dibakar, seperti tuna dan bawal.
Juga ada menu, menurut Kartala, yang akan sulit dicari di resto lain. Yakni, nasi tiwul dengan ikan klotok pedas, yang membuat Bupati dan para OPD memujinya karena rasa masakannya sangat khas.
"Kami juga senang, Pak Bupati sudah mencicipi masakan kami," paparnya.
Saat itu, Bupati Sanusi memberi apresiasi kepada Kartala. Meski sudah 15 tahun jadi wakil rakyat namun jiwa wirausahanya tak mati.
Makanya, Sanusi memprediksi, jika Cafe Lesti Kartolo itu akan jadi pilihan buat wisatawan luar kota, yang ingin makan sehabis berkunjung dari pantai di Malang selatan. Seperti Pantai Sendangbiru, Tamban, Teluk Asmara, Pantai Goa Cina, dll.
"Benar, bukan cuma bangunannya yang unik, seperti ada dua Joglo, yang langsung menyapa tamu, menu masakannya juga khas jawa," tutur Sanusi.