Jelang Ramadan, Semua Pihak Diharapkan Bisa Jaga Ketenangan dan Kondusivitas
Wahyu Aji February 27, 2025 11:32 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi masyarakat Rampai Nusantara menggelar silaturahmi untuk menyambut bulan Ramadan 1446 H yang dihadiri lintas aktivis di kantor Rampai Nusantara, Jakarta. Rabu.

Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah Semar mengajak semua pihak untuk menjaga ketenangan dan ketertiban selama bulan ramadan supaya masyarakat yang menjalankan ibadah puasa lebih khidmat dalam melaksanakanya. 

"Silaturahmi Nusantara ini merupakan ajang untuk menyambung nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan dengan seluruh teman-teman aktivis dan jejaring Rampai Nusantara menjelang bulan suci ramadhan, momentum ini juga kami jadikan ajang diskusi banyak hal termasuk situasi nasional saat ini," kata  Semar kepada wartawan, Kamis (27/2/2025).

Semar menyampaikan beberapa hal terkait dengan situasi nasional yang sedang berkembang saat ini, khususnya  pemberantasan korupsi oleh pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Pemerintah Prabowo-Gibran sangat serius dalam pemberantasan korupsi di awal pemerintahan kasus-kasus besar terungkap dan tidak pandang bulu, ini merupakan tren positif saya kira yang bisa mengembalikan kepercayaan publik dalam hal pemberantasan korupsi," tambah pria yang juga aktivis 98 tersebut. 

Lebih lanjut, Semar mengatakan pemberantasan korupsi mutlak harus dilakukan agar pembangunan dan target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pemerintah saat ini bisa tercapai. 

"Penegakan hukum yang baik dan political will dari pemerintah untuk melakukan pemberantasan korupsi menjadi salah satu modal untuk mendorong sektor ekonomi, itu yang kami lihat saat ini dan semoga selama kepemimpinan beliau akan terus konsisten dilakukan ke depan," kata dia.

"Kami mendukung penuh dan akan ikut mengawal kebijakan pemerintah untuk mewujudkan kepentingan rakyat yang sesungguhnya." lanjutnya

Semar menyinggung pihak-pihak yang tidak terima dengan upaya pemberantasan korupsi gencar dilakukan pemerintah saat ini.

Mereka dinilai Semar sebagai pihak yang  merasa kebal hukum karena memiliki akses kekuasaan dan jabatan tertentu. 

"Di negara kita ini sudah pernah juga ketua umum partai ditangkap dalam kasus korupsi, diadili dan terbukti secara hukum ternyata bersalah, kalau menteri tentu lebih banyak lagi, apalagi sekjen partai juga pernah beberapa kali tersangkut masalah korupsi," kata dia.

"Jadi kalau ramai dikaitkan seolah-olah penegakan hukum dijadikan sebagai alat politik ya mungkin karena lagi terkejut saja atas status barunya, jadi kurang jernih dalam berpikir," kata dia.

Karena itulah, dia menilai tak perlu ada dramatisasi terkait kasus-kasus korupsi yang ada.

"Seolah-olah ini peristiwa yang sangat luar biasa karena ini sesungguhnya biasa saja seperti sebelumnya jadi jalani saja proses hukumnya dengan baik. Tidak usah bikin gaduh yang tidak penting apalagi menjelang ramadhan masyarakat butuh kondusivitas dan ketenangan," ujar Semar. 

Dia juga mengingatkan semua pihak harus mendukung pemerintah saat ini jika memang yang dilakukan merupakan kerja-kerja untuk Indonesia lebih maju, termasuk dalam hal pemberantasan korupsi dan mendorong pertumbuhan ekonomi jauh lebih baik. 

"Harus fair yang baik seperti pembentukan Danantara, Bank Emas, makan bergizi gratis ya harus diapresiasi sebagai langkah tepat Pak Presiden Prabowo dalam mendongkrak perbaikan kualitas SDM serta meningkatkan perekonimian negara yang diharapkan berdampak pada kesejahteraan rakyat," pungkasnya. 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.