'Kepungan' Jet Tempur dan China Vs Taiwan yang Tak Pernah Akur
GH News February 28, 2025 12:04 AM
-

Republik Rakyat China (RRC) ingin merengkuh Taiwan, wilayah yang tidak pernah akur dengannya. Jet-jet tempur dikerahkan. Taiwan kemudian siaga. Begini dinamika dua hari terakhir.

Dilansir AFP, Rabu (26/2) kemarin, China mengerahkan 32 pesawat di sekitar Taiwan sebagai bagian dari latihan tempur gabungan dan mengumumkan 'latihan tembak langsung' di daerah sekitar 40 mil laut (74 km) di lepas pantai selatan Taiwan.

Taiwan kemudian merespons dengan pengerahan pasukan di hari itu. Pasukan laut, udara, dan darat "memantau, memberi peringatan, dan merespons dengan tepat." Demikian instruksi dari Kementerian Pertahanan Taiwan.

Militer China, Tentara Pembebasan Rakyat China "secara terang-terangan melanggar norma internasional dengan secara sepihak menetapkan zona latihan 40 NM di lepas pantai Kaohsiung dan Pingtung, dengan mengklaim melakukan latihan tembak langsung tanpa peringatan sebelumnya," kata kementerian Taiwan tersebut.

"Tindakan ini tidak hanya menyebabkan tingkat bahaya yang tinggi terhadap keselamatan penerbangan dan kapal internasional di laut, tetapi juga merupakan provokasi terang-terangan terhadap keamanan dan stabilitas regional," imbuh kementerian.

China telah meningkatkan pengerahan jet tempur dan kapal perang di sekitar Taiwan dalam beberapa tahun terakhir untuk menekankan klaim kedaulatannya atas pulau itu -- yang ditolak Taipei.

China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan telah mengancam akan menggunakan kekuatan untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya.

Halaman selanjutnya, 45 pesawat militer China kepung Taiwan:

Jet Tempur China Kepung Taiwan

Bendera Taiwan
Masih dikabarkan AFP, perkembangan terbaru menunjukkan eskalasi. Kamis (27/2/2025) tadi pagi, Taiwan mendeteksi ada 45 pesawat militer China terbang mendekat.

Itu adalah jumlah jet tempur China tertinggi di tahun ini. Selain itu, ada pula 14 kapal perang China yang terlihat di dekat Taiwan.

Pekan lalu, pesawat komersial terdampak

Sebelumnya, puluhan penerbangan komersial terpaksa dialihkan ketika kapal-kapal perang China secara tak terduga menggelar latihan tembak di lepas pantai Australia bagian timur pekan lalu. Canberra mengeluhkan langkah Beijing yang tidak memberikan peringatan lebih awal kepada pihaknya soal latihan tembak itu.

Tiga kapal perang China menggelar serangkaian latihan angkatan laut, pada Jumat (21/2) dan Sabtu (22/2) waktu setempat, tepat di bawah jalur penerbangan sibuk yang menghubungkan Australia dan Selandia Baru.

Badan keselamatan penerbangan Australia, seperti dilansir AFP, Selasa (25/2/2025), mengatakan pihaknya pertama kali mengetahui latihan militer China itu ketika salah satu penerbangan komersial menerima broadcast dari kapal-kapal perang Beijing pada Jumat (21/2) pagi waktu setempat.

"Pada saat itu, kami tidak mengetahui apakah itu hanya hoaks atau nyata," ucap wakil kepala eksekutif Air Services Australia, Peter Curran, dalam rapat dengan pemerintah pada Senin (24/2) malam.

Curran mengungkapkan bahwa peringatan dari China disiarkan pada frekuensi yang dipantau oleh pilot-pilot komersial, tapi bukan oleh operator pengawas lalu lintas udara Australia.

"Itu adalah frekuensi yang dijaga secara internasional. Pengawas lalu lintas udara tidak memonitor frekuensi tersebut, tetapi para pilot memantaunya. Jadi kami tidak bisa mendengar apa yang dikatakan," ujar Curran dalam pernyataannya.

Disebutkan juga oleh Curran bahwa sedikitnya 49 penerbangan komersial terpaksa dialihkan di sekitar zona yang menjadi lokasi latihan tembak kapal-kapal perang China itu, setelah bisa dipastikan bahwa peringatan itu sah.

"Beberapa di antaranya adalah pesawat yang berada di udara pada saat kami pertama kali menyadarinya," sebutnya.


© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.