TRIBUN-MEDAN.COM, BALIGE - Saat ini, destinasi wisata Pantai Lumban Bulbul Balige sepi pengunjung. Hal itu terlihat banyaknya pondok yang tak berisi dan warung di lokasi tersebut juga sepi.
Saat Tribun Medan berada di lokasi tersebut pada hari ini, Kamis (27/2/2025), pengelola wisata terlihat hanya duduk sembari menatap sejumlah fasilitas yang terendam akibat permukaan air Danau Toba naik.
Diperkirakan, air Danau Toba naik 2,5 meter. Kenaikan permukaan air Danau Toba signifikan terjadi pada Januari 2024 hingga saat ini. Karena permukaan air Danau Toba naik, para pengelola lokasi wisata membuat benteng sementara di pinggiran Danau Toba. Karung berisi pasir ditimbun di bibir pantai agar ombak tidak masuk ke warung pengelola.
Pengelola yang bernama Lambok Simangunsong (71) menjelaskan, pendapatan yang dulunya minimal Rp 200 ribu per hari, kini tak ada lagi. Padahal, masyarakat sekitar mayoritas mendapatkan penghasilan dari sektor pariwisata.
"Kami dapatkan minimal Rp 200 ribu per hari. Misalnya, kita punya beberapa pondok yang ukuran 2 meter x 2 meter, itu harganya Rp 30 ribu. Ditambah lagi apa yang mereka pesan baik makanan dan minuman," ujar Lambok Simangunsong (71), Kamis (27/2/2025).
Sebelum, sektor pariwisata mulai digeluti, masyarakat sekitar biasanya bekerja sebagai petani dan nelayan.
"Untuk alternatif lainnya sebagai mata pencaharian, kami tak memiliki. Kenapa, kalau kembali beralih ke pertanian, kita akan banyak rugi," lanjutnya.
Setelah lokasi wisata tersebut semakin dikenal, masyarakat sekitar pun alami peningkatan secara ekonomi.
"Sejak dibukanya destinasi Lumban Bulbul ini, masyarakat sekitar cari makannya di sini. Kalaupun tak punya lahan, masyarakat tersebut bekerja sebagai pedagang asongan," terangnya.
"Maka, sekitar 70 persen warga di sini menggantungkan hidupnya dari sektor pariwisata ini," ungkapnya.
Tentu, naiknya permukaan air Danau Toba mengakibatkan paair putih yang selama ini sebagai primadona pengunjung, kini sudah terendam. Akhirnya, pengunjung yang datang mulai kecewa dan sepi.
"Dengan naiknya permukaan air Danau Toba ini, pendapatan warga sekitar menurun drastis. Untuk pengelola wisata yang memiliki boat, mereka juga mengeluh karena pengunjung semakin sepi," ungkapnya.
"Pengunjung yang datang pun kadang kecewa setelah melihat pasir putihnya tak ada lagi. Tentu mereka mencari lokasi wisata lainnya," terangnya.
Ia berharap, pemerintah memperhatikan kondisi warga sekitar, pengelola lokasi wisata tersebut.
(cr3/www.tribun-medan.com).