10 Warga Israel Ambruk dalam Serangan Karkur, Hamas Kirim Pesan Perlawanan Sudah di Dalam Israel
Hasiolan Eko P Gultom February 28, 2025 06:32 PM

10 Warga Israel Terluka dalam Serangan Karkur, Hamas Kirim Pesan Perlawanan Sudah Masuk Israel

TRIBUNNEWS.COM - Sepuluh warga Israel terluka dalam serangan penabrakan kendaraan dan penikaman di Karkur, sebelah selatan Haifa, Palestina yang diduduki Israel, Kamis (27/2/2025).

Operasi penyerangan ini membuat dua orang dalam kondisi kritis, media Israel melaporkan.

Operasi tersebut, yang berlangsung di area perbelanjaan, merupakan yang terbaru dalam serangkaian aksi perlawanan di dalam Israel sejak dimulainya perang genosida di Gaza.

Menurut Channel 13 Israel, terduga pelaku merupakan seorang pria yang mengendarai sebuah kendaraan roda empat.

Aksi pernyerangan, pertama-tama dilakukan dengan menabrak sekelompok orang, kemudian menabrak kendaraan polisi,

Terduga pelaku kemudian keluar dari mobil dan menikam dua polisi Israel.

Channel 12 Israel mengonfirmasi kalau pasukan Israel menembak dan membunuh pelaku di tempat kejadian.

Radio Angkatan Darat Israel mengidentifikasi pelaku operasi tersebut sebagai warga Palestina berusia 24 tahun yang memegang kewarganegaraan Israel dari kota Umm al-Fahm, Haifa.

Polisi Israel mengatakan mereka sedang menyisir daerah tersebut untuk mencari tersangka lainnya.

Hamas Kirim Pesan 

Gerakan Perlawanan Palestina Hamas menggambarkan operasi tersebut sebagai pesan kalau gerakan perlawanan di seluruh Palestina sedang berlangsung, meskipun ada eskalasi militer Israel (IDF) di Gaza dan penindasan IDF di Tepi Barat.

Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan kalau operasi penyerangan tersebut membuktikan kalau upaya pendudukan Israel untuk mematahkan keinginan rakyat Palestina telah gagal.

Selama dua tahun terakhir, operasi perlawanan di dalam Israel dan Tepi Barat yang diduduki telah mengalami peningkatan yang signifikan.

Menurut sebuah laporan oleh Institut Studi Keamanan Nasional Israel, 82 operasi dilakukan di dalam apa yang disebut Garis Hijau selama periode ini, dari Katzrin di utara hingga Beersheba di selatan — dengan konsentrasi terbesar di Tel Aviv dan daerah sekitarnya.

Peningkatan operasi mencerminkan pergeseran geografi perlawanan Palestina, yang meluas melampaui Tepi Barat yang diduduki ke daerah-daerah di dalam wilayah 1948, meskipun ada kampanye militer Israel dan penangkapan yang meluas.

IDF Kian Brutal di Tepi Barat

Meningkatnya aksi perlawanan Palestina terjadi seiring makin masifnya operasi militer Pasukan Israel (IDF) di Tepi Barat.

Dalam laporan baru-baru ini, IDF dilaporkan meledakkan pintu-pintu sebuah masjid di Nablus dalam sebuah penyerbuan di Tepi Barat

"Pasukan Israel telah menyerbu Masjid Imam Ali di kota Nablus, Tepi Barat utara, dan menyita rekaman kamera pengawas yang terpasang di sana," tulis laporan PressTV, dikutip Selasa (25/2/2025).

Dalam agresi militer yang kian brutal tersebut, laporan tersebut juga mengatakan kalau tentara pendudukan meledakkan pintu-pintu masjid yang berada di Jalan al-Mamoun.

Pasukan IDF juga melakukan penyerbuan ke wilayah utara Nablus dan mengepung sebuah rumah di kota Zababdeh, tenggara Jenin, Tepi Barat.

Juga pada Selasa, Faisal Salama, kepala Komite Rakyat untuk Layanan Kamp Tulkarm, mengatakan pasukan Israel telah secara paksa merelokasi lebih dari 12.000 penduduk kamp pengungsi selama bulan lalu.

Pasukan Israel juga menghancurkan 40 bangunan tempat tinggal serta 300 toko.

"Israel "berusaha - sebagaimana yang jelas - untuk mencapai tujuan politik dan media ... dengan mengosongkannya (kamp pengungsi) dari penduduknya, ... menghancurkan dan membakar sebanyak mungkin rumah, dan menghilangkan layanan dasar," tulis laporan tersebut

Militer Israel melancarkan serangan terhadap Tepi Barat yang diduduki pada 21 Januari, dengan klaim bahwa serangan itu menargetkan pejuang perlawanan dari Batalyon Jenin.

Israel telah meningkatkan kekerasan di Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023, ketika melancarkan perang genosida di Jalur Gaza. Sejak saat itu, pasukan rezim telah menewaskan sedikitnya 923 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

Pada hari Senin, tentara pendudukan menyerbu kota Tulkarm, serta kota Yatma, Beit Ummar, Kafil Haris, Qabatiya, dan Ni’lin, serta desa Marka dan Wadi al-Far’a. Serangan lainnya menargetkan kamp Fawwar, Jalazone, dan Tulkarm.

Tangkap 365 Warga Palestina dari Tulkarem, Jenin, Tepi Barat Sejak Januari

Dalam agresi brutal bertajuk 'Operasi Tembok Besi tersebut, Militer Israel menangkap sedikitnya 365 warga Palestina dari provinsi Jenin dan Tulkarem sejak dimulainya serangannya di Tepi Barat utara pada 21 Januari, Anadolu Agency melaporkan.

"Israel terus meningkatkan operasi penangkapan dan investigasi di tempat, khususnya di provinsi Jenin dan kamp pengungsi, serta di Tulkarem dan kamp-kampnya, sejak dimulainya agresi saat ini,” kata Masyarakat Tahanan Palestina dalam sebuah pernyataan.

Kelompok tersebut menggambarkan operasi Israel sebagai “perpanjangan dari kebijakan penangkapan sistematis, yang telah meningkat intensitasnya sejak perang genosida.”

Pernyataan tersebut mencatat bahwa operasi penangkapan yang sedang berlangsung dan meningkat disertai dengan "eksekusi cepat, penembakan langsung atau ancaman penembakan, serta pemukulan parah dan investigasi di tempat yang memengaruhi ratusan orang."

Sementara itu, militer Israel telah menangkap warga Palestina sebagai sandera dengan mengepung rumah-rumah dengan barak militer. Militer menargetkan rumah-rumah lain untuk dihancurkan, dinamit, dan dibakar, selain penghancuran infrastruktur yang disengaja, menurut masyarakat.

Dikatakan juga bahwa Israel telah menangkap hampir 14.500 warga negara dari Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023.

Tentara Israel telah melancarkan operasi militer di Tepi Barat utara sejak 21 Januari, menewaskan sedikitnya 61 warga Palestina dan membuat ribuan orang mengungsi.

Serangan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Tepi Barat yang diduduki, tempat sedikitnya 923 warga Palestina tewas dan hampir 7.000 lainnya terluka dalam serangan oleh tentara Israel dan pemukim ilegal sejak dimulainya perang Gaza pada 7 Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan.

Para petempur dari faksi-faksi milisi perlawanan Palestina dari Brigade Al Qassam, Brigade Al-Quds, dan Brigade Al Aqsa di Tepi Barat.
LAWAN AGRESI - Para petempur dari faksi-faksi milisi perlawanan Palestina dari Brigade Al Qassam, Brigade Al-Quds, dan Brigade Al Aqsa di Tepi Barat. (khaberni)

Melawan, Brigade Al-Quds Lukai Sejumlah Pasukan IDF

Agresi IDF di Tepi Barat ini mendapat perlawanan dari faksi-faksi milisi perlawanan Palestina.

Sayap bersenjata Jihad Islam Palestina, Brigade Al-Quds terlibat pertempuran dengan Pasukan Israel di Jenin, Tepi Barat.

Dalam pernyataan yang diunggah di Telegram, Brigade Al-Quds mengumumkan mereka sukses menargetkan tentara Israel dengan alat peledak yang sudah dipasang di lingkungan Silat al-Harithiya, Jenin.

Setelah serangan tersebut, para petempur terlibat baku tembak dengan pasukan Israel di daerah yang sama.

Al-Quds mengklaim beberapa tentara Israel terluka dalam insiden tersebut.

Operasi itu terjadi di waktu yang sama ketika Israel menggerakkan tank-tank dan kendaraan militer berat ke wilayah utara Tepi Barat yang diduduki.

Selain pertempuran di Jenin, pasukan Israel dilaporkan menyerang Kota Burqin, sebelah barat Jenin, yang mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur kota.

Rekaman yang dirilis Jaringan Berita Quds dan Pusat Informasi Palestina menunjukkan kehancuran di persimpangan jalan utama akibat operasi Israel menggunakan alat berat pada malam hari.

Alat-alat itu terlihat menggali jalan di Bundaran al-Abarah, yang mengakibatkan tumpukan besar tanah dan menghentikan akses ke persimpangan tersebut.

Beberapa lokasi yang menjadi target serangan termasuk Kota Hebron, kamp pengungsi Nur Shams yang terletak di sebelah timur Tulkarem, serta lingkungan Beitunia di kota Ramallah.

Selain Silat al-Harithiya di utara Ramallah, pasukan Israel juga melakukan penggerebekan di Kota Kobar, Silwad, serta menyerbu Kota Qabatiya di selatan Jenin, yang menyebabkan penghancuran lebih lanjut pada infrastruktur di sana.

Kelompok Hamas mengutuk keras ekspansi operasi militer Israel di provinsi Jenin dan wilayah utara Tepi Barat yang diduduki.

Hamas menyebut tindakan ini sebagai bagian dari niat kolonial Israel untuk mencaplok wilayah tersebut secara de jure.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.