TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Baru saja pulang dari retret di Akademi Militer Magelang, pada 21-28 Februari 2025, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, langsung terjun ke masyarakat dengan meresmikan pelaksanaan perdana pasar takjil ramadan yang dikemas dalam Festival Ngerandu Buko di Pantai Boom Marina, pada Sabtu (1/3/2025).
Ngerandu Buko sendiri merupakan istilah dalam bahasa Osing yang berarti menunggu waktu berbuka puasa. Di festival ini menghadirkan suasana ngabuburit khas Banyuwangi dengan beragam kuliner khas Ramadan.
Pada tahun ini, Pasar Takjil Ramadan untuk pertama kalinya diadakan di Pantai Boom Marina. Sebelumnya, pasar takjil di wilayah kota Banyuwangi berlokasi di Jalan Letjen Sutoyo dan Gedung Wanita.
Namun, pada tahun ini, kawasan Gedung Wanita dialihfungsikan sebagai tempat relokasi sementara pedagang Pasar Banyuwangi.
“Ya, ini spesial, karena biasanya kita menggelar pasar takjil di Jl. Letjen Sutoyo, namun tahun ini kita juga bisa menyelenggarakannya di Pantai Boom,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Sabtu (1/3/2025).
Menurut Ipuk, penyelenggaraan Festival Ngerandu Buko di Pantai Boom Marina, merupakan hasil kerja sama dengan pihak PT Pelindo Properti Indonesia (PPI).
Kabar baiknya lagi, PT PPI selaku pengelola Pantai Boom Marina, membebaskan retribusi tiket masuk ke kawasan wisata ini. Dengan demikian, pengunjung hanya perlu membayar parkir kendaraan dan dapat lebih leluasa menikmati suasana pantai sambil berburu takjil untuk berbuka puasa.
Suasana pengunjung yang memadati area UMKM di Festival Ngerandu Buko Banyuwangi. (FOTO : Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)
“PPI juga membebaskan tiket masuknya, sehingga masyarakat lebih nyaman dan tidak terbebani biaya tambahan saat berbelanja takjil di sini,” ujar Ipuk.
Pada momen tersebut, Ipuk beserta jajaran pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, turut berkeliling sambil berbelanja dan meninjau puluhan pedagang yang memenuhi kawasan Pantai Boom Marina.
Ada beragam kuliner yang ditawarkan, mulai dari minuman segar, makanan kekinian hingga kudapan tradisional Banyuwangi, seperti, tahu walik, pecel pitik, sego tempong dan lainnya.
Pasar Takjil Ramadan ini berlokasi di sekitar dermaga kapal yacht, sehingga memberikan pengalaman ngabuburit yang unik. Sembari berburu kuliner, pengunjung bisa menikmati panorama keindahan Pantai Boom Marina dan juga Sunset yang eksotis.
Sementara itu, General Manager PT PPI Area Bisnis Boom Marina Banyuwangi, Nurilma Septanti, memberikan alasannya untuk menggratiskan tiket masuk bagi pengunjung yang ingin ngabuburit dan berburu takjil.
Menurutnya, langkah ini diambil sebagai cara untuk mendukung program Pemkab Banyuwangi dalam menggerakkan ekonomi daerah, khususnya dalam pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Kami ingin memberikan ruang kepada masyarakat untuk bisa ngabuburit sekaligus menikmati nuansa keindahan Pantai Boom,” kata Septanti sapaan akrabnya.
Pantai Boom Marina, masih Septanti, yang memiliki area lebih luas, diharapkan event yang diselenggarakan di wilayah tersebut, dapat mengurangi kemacetan dibandingkan lokasi sebelumnya.
“Targetnya, masyarakat dapat berbelanja takjil dan menikmati ngabuburit tanpa antrean panjang serta kemacetan, karena area di Pantai Boom jauh lebih luas,” tuturnya.
Dengan lokasi baru yang strategis dan konsep yang lebih unik, Festival Ngerandu Buko 2025 di Pantai Boom, menjadi pilihan bagi warga Banyuwangi untuk menikmati suasana ngabuburit dan berburu takjil di bulan Ramadan.(*)