Hari Perempuan Internasional, Ade Fitrie Kirana: Momen Membangun Hak-hak Perempuan di Bidang Politik
GH News March 04, 2025 12:05 AM

Aktris Ade Fitrie Kirana meyakini bahwa peran wanita dalam politik sangat penting.

Melibatkan partisipasi mereka dalam pembuatan keputusan publik akan mempengaruhi kehidupan masyarakat secara keseluruhan.

Oleh karenanya, Ade Fitrie menilai peringatan Hari Perempuan Internasional 8 Maret mendatang, menjadi momentum bagi pemerintah untuk memperhatikan hakhak perempuan tanpa memandang perbedaan, baik kebangsaan, etnis, bahasa, budaya, ekonomi, maupun politik.

"Peringatan Hari Perempuan Internasional bisa menjadi titik momentum bagi pemerintah dan kita semua untuk bersolidaritas untuk membangun dukungan bagi hakhak perempuan khususnya di bidang politik dan ekonomi," kata Ade Fitrie Kirana kepada awak media.

Keterlibatan wanita dalam politik, lanjut Ketua Umum Yayasan Perlindungan Perempuan dan Anak (YPPA) tersebut, juga dapat meningkatkan kualitas keputusan karena adanya sudut pandang yang berbeda yang ditawarkan oleh wanita.

Ia mengakui wanita sudah lama dilibatkan dalam politik. Namun kehadiran mereka masih dianggap sebagai minoritas di banyak negara.

Ade Fitrie Kirana menduga situasi tersebut terjadi karena ada stereotipe gender yang menganggap wanita tidak cocok atau kurang mampu dalam memimpin dan memegang jabatan politik.

"Wanita juga sering menghadapi diskriminasi dan kekerasan politik yang bertujuan untuk mengintimidasi dan mengekang partisipasi politik mereka," dia menguraikan.

Ade Fitrie Kirana menyampaikan, Indonesia telah lama meratifikasi The Convention on Elimination of All Forms of Discrimination Against Women (CEDAW) yang ditetapkan di sidang umum PBB pada 18 Desember 1979 dan berlaku pada 3 September 1981.

The Convention on Elimination of All Forms of Discrimination Against Women (CEDAW) adalah perjanjian HAM internasional yang secara khusus mengatur penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hakhak perempuan.

Konvensi ini mendefinisikan prinsip, norma dan standar untuk menghapus segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan, yang wajib dipenuhi negara yang meratifikasinya, termasuk Indonesia. 

Ade Fitrie Kirana hakul yakin wanita memiliki pengalaman dan kepentingan yang berbeda dalam kehidupan seharihari dibandingkan lakilaki.

Karenanya, kehadiran kaum perempuan di politik dapat membantu mewakili kepentingan perempuan dan masyarakat secara keseluruhan.

"Dalam mengambil keputusan politik, wanita cenderung lebih berorientasi pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, dan bukan hanya pada kepentingan individu atau kelompok tertentu," tambahnya. 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.