Ini Dia Indira Alaika, Survivor Ekspedisi Carstensz yang Bertahan 35 Jam Hipotermia dan Alami Penyakit Ini
Okki Margaretha March 04, 2025 02:34 PM

Grid.ID – Dunia pendakian sedang berduka, karena kehilangan dua pendaki perempuan senior, Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono. Dua sahabat karib itu meninggal dunia, usai menapaki Puncak Jaya atau Carstensz Pyramid di Papua Tengah.

Selain Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono, ada pendaki perempuan lain yang juga bergabung dalam ekspedisi pada akhir Februari lalu, yakni Indira Alaika. Tak seperti kedua seniornya, Indira Alaika dinyatakan selamat, meski sempat mengalami hipotermia.

Diceritakan Indira Alaika, ia sempat tergabung dalam satu rombongan dengan Lilie Wijayati dan Elsa Laksono. Ketika turun dari puncak Carstensz pada 28 Februari 2025, rombongan mereka diterpa cuaca buruk. Rombongan yang terdiri dari 5 orang WNI itu terserang hipotermia.

Sayangnya, seperti yang sudah diberitakan, Lilie Wijayati dan Elsa Laksono tak bisa bertahan dan meninggal dunia. Keduanya tertahan di Teras II, dalam perjalanan turun usai menapaki puncak Carstensz Pyramid.

Sementara itu, Indira Alaika bersama dua survivor lain, Alvin Reggy dan Saroni, terpaksa harus bermalam di Summit Ridge, karena kondisi alam yang tak memungkinkan mereka untuk turun menuju basecamp Lembah Kuning atau Yellow Valley (YV).

Indira Alaika bersama Alvin Reggy dan Saroni akhirnya berhasil dievakuasi menuju basecamp, setelah tim rescue melakukan penjemputan dini hari 1 Maret 2025. Sebelumnya Indira menyebutkan jika rombongan ini terdiri dari 20 orang, 5 orang pemandu, 7 pendaki Indonesia termasuk musisi Fiersa Besari, 6 pendaki asing dan 2 pendaki Taman Nasional Lorentz.

Usai dievakuasi oleh tim rescue, Indira Alaika bersama dua survivor yang sempat mengalami hipotermia, dilarikan ke RSUD Mimika, Papua. Dalam akun media sosialnya, Indira Alaika membagikan kondisi kesehatannya, usai mendapatkan perawatan.

Indira Alaika terlihat terbaring di ranjang rumah sakit dengan tangan diinfus. Bahkan, Indira mengenakan ventilator untuk alat bantu pernapasan.

“Mengingat banyaknya pertanyaan mengenai kondisi saya, saya ingin mengabarkan bahwa saat ini saya masih dalam proses perawatan di rumah sakit dan dalam tahap pemulihan dari Pulmonary Edema,” tulis Indira Alaika.

“Terima kasih atas doa dan dukungan yang diberikan,” tulis selebgram yang berprofesi sebagai MUA asal Surabaya itu.

Indira Alaika memilih untuk menuliskan ucapan duka cita lewat akun media sosialnya. Bagi Indira, berpulangnya Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono adalah kehilangan besar mengingat Indira sempat beberapa kali berlatih dengan keduanya di tebing Citatah, Bandung.

“Saya ingin menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya, atas berpulangnya ibu Lilie (Mamak Pendaki) dan Ibu Elsa. Kepergian mereka merupakan kehilangan besar bagi kami, termasuk saya pribadi.”

“Semoga mereka beristirahat dengan damai di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta dikelilingi oleh cinta dan dukungan di masa sulit ini.”

“Saya juga ingin berterima kasih atas perhatian dan pesan yang dikirimkan teman-teman,” tulis Indira seperti yang dikutip oleh Grid.ID.

35 Jam Bertahan Dalam Kondisi Hipotermia

Indira Alaika bersama rombonganya yang berjumlah 20 orang melakukan aklimatisasi pada Kamis 27 Februari 2025, yakni proses penyesuain tubuh dengan lingkungan sekitar. Di hari yang sama, mereka juga melakukan latihan teknis pemanjatan naik menggunakan tali (ascending) dan turun dengan tali (descending).

Keesokan harinya, Jumat 28 Februari 2025, rombongan Indira Alaika yang terdiri dari Lilie Wijayati Poegiono, Elsa Laksono, Alvin Reggy dan Saroni memulai perjalanan mereka ke puncak Carstensz yang berbentuk tebing terjal dan sempit sepanjang 600 meter vertikal.

Seperti yang sudah diberitakan, Indira Alaika dan dua survivor lain diselamatkan tim rescue karena mengalami hipotermia. Indira Alaika dikabarkan baru dievakuasi oleh tim rescue dini hari dan bertahan nyaris 35 jam dalam kondisi hipotermia.

Kini, Indira sudah dalam perjalanan pulang ke Surabaya. Dari akun media sosialnya, Indira terlihat sudah berada di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makasar, Sulawesi Selatan. Kemungkinan besar, Indira harus berpindah pesawat untuk transit.

Momen kepulangan Indira itu diabadikan oleh kerabatnya. Kondisi Indira sudah jauh lebih baik. Ia berjalan seperti biasa tanpa alat bantu apapun, meski masih ada bekas suntikan infus di tangannya.

“Selamat lahir kembali kakakku @indiraalaika yang aku sebut legend Carstensz bertahan 35 jam keadaan hipo (hipotermia) di ketinggian 4.884 MDPL.”

“Tepat hari Sabtu pukul 19.37 sebelum tersebar ke media mendapatkan informasi dari kawanku yang operator Carstensz juga, dia bilang ada yang meninggal dan dievakuasi di Carstensz dan langsung kaget, shock, karena ada orang petantang petenteng ikut di sana.”

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.