TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Banjir menggenangi sejumlah rumah warga di lingkungan RT/RW 004/01, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat, pada Selasa (4/3/2025).
Banjir itu mengenang rumah warga sejak Senin malam.
Menjelang waktu sahur pada Selasa pukul 04.00 WIB, kondisi banjir di area perumahan warga semakin parah.
Air masuk ke ruangan.
Perabotan rumah basah terendam banjir.
Di tengah bencana banjir, sejumlah warga menyempatkan untuk menyantap makanan sahur.
Salah satu di antaranya, yaitu Dirga (54).
Dia mengaku terbangun pada Selasa dini hari dan melihat pakaiannya sudah basah.
Lalu, dia bergegas untuk menyantap makanan sahur.
“Saya tidur bangun-bangun sudah basah,” ujarnya.
Beruntung, dia masih dapat menyantap sahur di tengah banjir.
"Sahurnya mah nggak di rumah di atas sini, cuma ada makanan," tuturnya.
Dia mengaku banjir di wilayahnya terjadi karena luapan Sungai Ciliwung.
“Kalau ini banjir kiriman dari Bogor, jadi Sungai Ciliwung di samping meluap,” ujarnya.
Banjir Pondok Cina
Untuk diketahui, sebanyak 40 kepala keluarga terdampak banjir di wilayah Pondok Cina.
Hingga Selasa pagi, banjir luapan Sungai Ciliwung mulai surut seiring berkurangnya volume air sungai.
Hal itu diungkap Lurah Pondok Cina, Nurman Hakim.
"Kondisi saat ini agak surut walau lebih besar dampaknya dibandingkan pada Senin malam. Dampaknya lebih luas, kalau kemarin yang terdampak itu sekitar 29 kepala keluarga, sekarang bertambah menjadi 40 kepala keluarga," ujarnya.
Menurut Nurman Hakim, akibat banjir itu sejumlah warga kehilangan baju hingga peralatan sekolah anak-anaknya.
"Banjir ini siklus lima tahunan," kata Nurman Hakim.
Untuk membersihkan lumpur yang ada di jalanan dan rumah warga, Komunitas Ciliwung (Kancil) juga dilibatkan.
Tagana Kota Depok juga diterjunkan untuk memberikan bantuan logistik bagi warga yang terdampak banjir.