TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Bulan Ramadan 2025, menjadi momen yang dinanti oleh umat Muslim untuk memperbanyak ibadah dan kebaikan. Seperti yang dilakukan oleh emak-emak anggota ‘Majelis Baitul Hasanah’ di Masjid Baitul Hasanah, Dusun Welaran, Kelurahan Penganjuran, Banyuwangi.
Mereka memanfaatkan waktu luang di siang bolong dengan kegiatan positif yakni ngaji bareng, dan kajian keislaman.
Penggagas sekaligus ketua Majelis Baitul Hasanah, Hj Henni Sumiati, mengatakan bahwa kegiatan ngaji bareng ini rutin dilaksanakan setiap dua hari dalam seminggu. Yakni, hari Selasa dan Kamis.
Menurut Henni sapaan akrab Hj Henni Sumiati, anggota majelis rata-rata diikuti oleh emak-emak yang sudah berusia diatas 60 tahun. Dengan latar belakang yang berbeda-beda, ada yang dari pensiunan PNS, ada juga yang ibu rumah tangga.
“Kami ingin memanfaatkan waktu luang di siang bolong dengan kegiatan yang bermanfaat. Selain untuk memperdalam ilmu agama, ngaji bareng ini juga menjadi ajang silaturahmi antaranggota,” kata Henni saat ditemui sesaat setelah kegiatan ngaji selesai, Selasa (4/3/2025).
“Selain itu, juga sebagai cara untuk memakmurkan Masjid,” imbuhnya.
Dijelaskan Henni, majelis yang sudah berdiri sejak tahun 2017 ini, tidak hanya diikuti oleh anggota majelis, tetapi juga terbuka untuk siapa saja yang ingin bergabung. Tak heran, anggotanya pun berasal dari kelurahan atau desa bahkan kecamatan yang berbeda-beda.
“Ngaji bareng ini bukan hanya di bulan Ramadan saja, melainkan juga di hari-hari bisa juga rutin digelar dengan hari yang sama yakni Selasa dan Kamis. Anggota majelis sekarang tidak hanya dari lingkungan Penganjuran, tetapi ada yang paling jauh ini dari Kecamatan Ketapang,” ujarnya.
Kegiatan ngaji bareng dipandu oleh Ustadz Munawir Qolbi, yang memberikan bimbingan kepada anggota majelis tentang tahsin Al-Qur'an (memperbaiki bacaan Al-Qur'an) serta kajian keislaman lainnya.
Tidak hanya itu, Ustadz Munawir juga membuka sesi tanya jawab seputar agama, mulai dari fiqih ibadah, tauhid, hingga akhlak sehari-hari.
“Selain belajar tahsin, kami juga membahas berbagai materi keislaman yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya, bagaimana melaksanakan ibadah dengan benar, memahami tauhid, serta memperbaiki akhlak sebagai Muslimah,” jelas Ustadz tamatan Pondok Pesantren Sidogiri itu.
Antusiasme anggota majelis terlihat jelas saat sesi tanya jawab berlangsung. Banyak pertanyaan menarik yang diajukan, mulai dari hal-hal praktis seperti tata cara shalat hingga diskusi mendalam tentang makna ayat-ayat Al-Qur'an.
“Ini menjadi momen yang sangat berharga bagi kami. Selain bisa memperbaiki bacaan Al-Qur'an, kami juga bisa langsung bertanya tentang hal-hal yang belum kami pahami,” ujar Suratinah (62), salah satu anggota majelis.
Tinah sapaan karib Suratinah, mengaku sangat bersyukur bisa bergabung dengan Majelis Baitul Hasanah. Selain menambah ilmu agama, dia merasa dapat teman baru dan lingkungan yang positif.
Dengan semangat kebersamaan dan keinginan untuk terus belajar, emak-emak Banyuwangi ini membuktikan bahwa usia bukan halangan untuk terus berkarya dan mendekatkan diri kepada Allah.
Ngaji bareng siang bolong ini tidak hanya mengisi waktu luang, tetapi juga menjadi wadah untuk memperkuat iman dan mempererat tali silaturahmi di bulan Ramadan yang penuh berkah.(*)