Terbaring Lemas, Indira Alaika Pendaki yang Selamat dari Puncak Carstensz Ungkap Kondisinya
Ayu Wulansari K March 05, 2025 12:34 AM

Grid.ID - Salah satu pendaki yang selamat dari ekspedisi Puncak Carstensz, Indira Alaika, ungkap kondisinya saat ini. Ia berhasil selamat setelah mengalami kelelahan ekstrem hingga pulmonary edema. Diketahui Indira Alaika termasuk dalam rombongan Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, yang gugur dalam pendakian Puncak Carstensz.

Melalui akun Instagramnya, Indira Alaika mengucapkan duka yang mendalam atas meninggalnya Lilie Wijayati dan Elsa Laksono di Puncak Carstensz atau dikenal dengan nama Puncak Jaya. Ia mengaku sedih dan merasa kehilangan atas meninggalnya rekan sesama pendaki tersebut.

Dalam unggahan story Instagramnya, Indira tampak terbaring lemah dengan oksigen dan selang infus di tangannya. Indira diwarat karena mengalami pulmonary edema, yakni kondisi yang disebabkan oleh kelebihan cairan di paru-paru.

"Saya ingin menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Ibu Lilie (Mamak Pendaki) dan Ibu Elsa. Kepergian mereka merupakan kehilangan besar bagi kami, termasuk saya pribadi," tulis Indira, dikutip dari akun Instagram @indiraalaika, Selasa (4/3/2025).

Indira pun berdoa agar Lilie Wijayati dan Elsa Laksono beristirahat dengan damai di sisi-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

"Semoga mereka beristirahat dengan damai di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta dikelilingi oleh cinta dan dukungan di masa sulit ini," lanjutnya.

Tak hanya itu, Indira juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang memberikan perhatian kepadanya. Ia pun mengungkap kondisinya yang telah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan kini tengah dalam tahap pemulihan dari pulmonary edema.

"Saya juga ingin berterima kasih atas perhatian dan pesan yang dikirimkan teman-teman. Mengingat banyaknya pertanyaan mengenai kondisi saya," tulisnya.

"Saya ingin mengabarkan bahwa saat ini saya masih dalam proses perawatan di rumah sakit dan dalam tahap pemulihan dari Pulmonary Edema. Terima kasih atas doa serta dukungan yang diberikan," tutupnya.

Dilansir dari TribunSumsel.com, beredar video proses evakuasi Indira Alaika dari Puncak Carstensz. Dalam video terlihat Indira dalam kondisi lemah saat dievakuasi oleh petugas. Keempat tim penyelamat pun terlihat kesulitan melalui medan terjal dan berbatu di sana.

Beruntung, Indira berhasil diselamatkan oleh tim setelah proses evakuasi yang cukup sulit. Nyawa Indira tertolong berkat seorang pendaki yang merupakan dokter asal Turki. Hal ini terungkap dari unggahan akun @skadyr.

"Mereka menyelamatkan dan membawa turun dengan selamat tiga pendaki yang terdampar langsung dari puncak, termasuk gadis cantik, Indira Alaika, setelah menderita Edema Pulmonary."

"Tetapi beruntungnya seorang dokter yang luar biasa dari Turki dan kemampuan tinggi dari turis @wildmountainsturkey serta juga berada di camp pusat dan memberikan pertolongan pertama," ungkap akun @skadyr.

Kondisi Indira saat diselamatkan juga diungkap oleh pemilik akun tersebut, di mana gadis tersebut tetap tersenyum meski tubuhnya lemah tak berdaya. Ia pun menyebut Indira sebagai wanita kuat.

"Indira Alaika, kamu wanita yang kuat dan beruntung di saat-saat tersulit sekalipun, kamu tidak berhenti tersenyum," tulisnya.

Dikabarkan sebelumnya, dua pendaki Puncak Carstensz Pyramid, di Papua Tengah, Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, meninggal dunia akibat hipotermia pada Sabtu (1/3/2025).

Indira Alaika pun mengungkapkan kronologi yang menyebabkan dua pendaki itu kehilangan nyawanya di salah satu puncak tertinggi di dunia tersebut.

Cuaca ekstrem menjadi penyebab utama kondisi hipotermia yang dialami oleh separuh rombongan pendaki, termasuk Lilie dan Elsa. Dua sahabat yang berusia hampir 60 tahun tersebut berada di Teras II dalam perjalanan turun, sebelum akhirnya menghabiskan sisa hidupnya.

Keduanya tak bisa bertahan dengan dinginnya cuaca ekstrem yang basah dan menusuk hingga mengalami hipotermia. Kelelahan luar biasa dan hipotermia yang menyerang memaksa Lilie dan Elsa menyerah pada hukum alam.

"2 Pendaki meninggal dunia Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono bertempat di teras 2 pada saat perjalanan turun dari Puncak Carstensz akibat cuaca yang sangat buruk sehingga menyebabkan Hypotermia," tulis Indira, pada Minggu, (2/3/2025).

Di tengah badai salju, hujan deras dan angin kencang yang mendera, Indira dapat bertahan bersama dua rekannya, Alvin Reggy dan Saroni, meski mereka juga sempat mengalami hipotermia. Ketiganya pun bermalam di tengah kondisi yang tidak menentu, menunggu datangnya tim rescue untuk menyelamatkan mereka.

"3 Pendaki yang selamat terjebak dan terpaksa bermalam di area Summit Ridge dekat puncak hingga besoknya tim rescue datang Indira Alaika, Alvin Reggy dan Saroni," lanjut Indira.

Dilansir dari Kompas.com, Puncak Carstensz Pyramid atau Puncak Jaya memiliki ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl). Puncak Jaya berada di Pegunungan Jaya Wijaya, Papua, dan termasuk dalam salah satu World Seven Summit atau tujuh puncak tertinggi di dunia.

Nama Carstensz diambil dari nama orang yang pertama kali melihat puncak ini pada 1623. Jan Carstenszoon adalah seorang pelaut asal Belanda, yang saat itu melakukan perjalanan jauh menggunakan kapal. Ia melihat puncak tersebut saat melintasi selatan laut Arafura.

Sementara pendakian pertama kali ke Puncak Carstensz dilakukan oleh pendaki asal Austria, Heinrich Harrer pada 1962. Akhirnya Puncak Carstensz Pyramid menjadi nama versi Eropa gunung ini, sedangkan di Indonesia dikenal sebagai Puncak Jaya.

Puncak Carstensz Pyramid di Pegunungan Jayawijaya diketahui memiliki salju abadi. Gunung Jayawijaya bukan termasuk gunung berapi, tetapi merupakan rangkaian pegunungan karang (limestone) di kawasan pegunungan Sudirman.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.