Grid.ID-Ramadan 2025 adalah bulan yang penuh berkah bagi umat Islam di seluruh dunia. Selama bulan ini, umat Islam berpuasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari, serta meningkatkan ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dan berdzikir.
Namun, ada kebiasaan yang bisa mengurangi pahala ibadah di bulan suci ini, salah satunya adalah tidur di waktu yang kurang tepat. Lalu, kapan saja waktu tidur yang bisa mengurangi pahala di bulan Ramadan?
Waktu Tidur yang Dapat Mengurangi Pahala Ramadan 2025
Mengutip Kompas.com, Sabtu (8/3/2025), terdapat beberapa waktu tidur yang sebaiknya dihindari karena dapat mengurangi pahala dan bahkan berdampak buruk pada kesehatan.
1. Tidur di Pagi Hari setelah Subuh
Pagi hari adalah waktu yang penuh dengan keberkahan. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk mengawali hari dengan aktivitas yang bermanfaat, seperti bekerja, berdagang, atau beribadah. Tidur setelah Subuh dapat menyebabkan rasa malas dan kehilangan momen keberkahan pagi.
Rasulullah SAW bersabda:
“Di tengah-tengah kalian ada malaikat yang silih berganti bertugas mengiringi kalian di waktu malam dan siang hari. Mereka bertemu ketika waktu Ashar dan waktu Subuh.” (HR. Bukhari & Muslim)
Dari hadits ini, kita dapat memahami bahwa waktu Subuh adalah waktu yang penting dalam pencatatan amal. Oleh karena itu, tidur di waktu ini dapat mengurangi pahala karena kehilangan kesempatan untuk berdoa dan berzikir.
2. Tidur setelah Ashar
Tidur sore setelah Ashar juga tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan menurunkan daya ingat. Dalam sebuah hadits disebutkan:
“Barang siapa tidur setelah waktu Ashar, lalu hilang akalnya, maka jangan pernah salahkan kecuali pada dirinya sendiri.” (HR. Ad-Dailami)
Tidur pada waktu ini juga dapat membuat seseorang merasa lemas dan kurang produktif menjelang berbuka puasa.
3. Tidur sebelum Shalat Isya
Tidur sebelum Shalat Isya dilarang karena bisa menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan untuk menunaikan shalat Isya secara berjamaah. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Rasulullah tidak senang tidur sebelum shalat Isya dan berbincang-bincang setelah shalat Isya.” (HR. Bukhari)
Melewatkan shalat Isya berarti kehilangan pahala besar, apalagi jika dilakukan secara berjamaah di masjid.
4. Tidur Terlalu Larut Malam
Begadang tanpa alasan yang jelas juga tidak dianjurkan karena bisa membuat seseorang kesulitan bangun sahur. Rasulullah SAW lebih memilih untuk tidur lebih awal setelah shalat Isya agar bisa bangun di sepertiga malam untuk shalat tahajud.
Diriwayatkan dari Aisyah RA:
“Sesungguhnya Rasulullah SAW tidak senang tidur sebelum shalat Isya dan berbincang-bincang setelah shalat Isya.” (HR. Bukhari)
Jika seseorang tidur terlalu larut dan sulit bangun sahur, maka ia kehilangan keberkahan sahur yang sangat dianjurkan dalam Islam.
5. Tidur Sepanjang Hari
Meskipun tidur saat puasa bisa dianggap sebagai ibadah jika dilakukan dengan niat yang baik, tetapi tidur sepanjang hari tanpa melakukan aktivitas produktif sangat tidak dianjurkan. Hal ini bisa menyebabkan seseorang menjadi malas dan kehilangan kesempatan untuk beribadah.
Bahkan, tidur terlalu lama juga bisa membuat seseorang melewatkan shalat fardhu atau bahkan tidak beribadah sama sekali.
Hukum Kebanyakan Tidur saat Ramadan 2025
Dalam Islam, tidur adalah anugerah dari Allah yang diberikan kepada manusia untuk beristirahat. Namun, jika tidur dilakukan secara berlebihan hingga melalaikan kewajiban, maka hal itu bisa berdampak buruk pada pahala puasa seseorang.
Mengutip Tribun Wow, ustaz Sunaryo Putro pernah membahas soal ini dalam salah satu ceramahnya.
“Tidur adalah bagian dari ibadah di bulan Ramadan, ya bisa saja daripada maksiat lebih baik tidur saja. Namun, jangan asal menggunakan statement ini, karena harus menjalani kewajiban sehari-hari," ujarnya.
Dalam konteks ini, tidur memang lebih baik daripada melakukan perbuatan maksiat, tetapi bukan berarti seseorang boleh tidur sepanjang hari tanpa menjalankan aktivitas dan ibadah lainnya.
Tidur yang cukup dan teratur sangat penting agar tubuh tetap sehat dan bisa menjalankan ibadah dengan optimal selama Ramadan 2025. Oleh karena itu, umat Islam disarankan untuk mengatur pola tidur dengan baik agar bisa mendapatkan pahala yang maksimal di bulan suci ini.