TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kawasan wisata Hibisc Fantasy di Puncak, Cisarua, Bogor, kini tinggal kenangan setelah proses pembongkaran yang dilakukan oleh Satpol PP atas perintah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap banjir yang melanda kawasan tersebut, Hibisc Fantasy dituding sebagai penyebab utamanya.
Tribunnews sempat merekam suasana Hibisc Fantasy Puncak sekitar 10 hari sebelum kawasan wisata baru di Puncak itu dibongkar.
Senin (24/2/2025) siang itu, tempat ini masih tampak ramai dikunjungi masyarakat meski tidak dalam suasana liburan.
Wahana di Hibisc Fantasy Puncak memang menarik perhatian warga yang melewati kawasan Puncak.
Betapa tidak, kawasan ini berada tepat di pinggir jalan raya Puncak, Cisarua, Bogor.
Siapapun yang melintasi kawasan ini matanya pasti tertuju pada bangunan megah bak istana dengan warna-warna yang mencolok.
Murniyati salah satunya.
Wisatawan dari Provinsi Bangka Belitung ini ingin langsung menuju ke Hibisc Fantasy Puncak saat melewati jalan Puncak Cisarua.
Dia pun segera berhenti dari mobil yang ditumpanginya dan turun menuju Hibisc Fantasy Puncak.
Meski tak sempat menikmati berbagai wahana di Hibisc Fantasy Puncak, Murniyati merasa cukup menikmati indahnya berbagai bangunan wahana di Hibisc Fantasy Puncak berlatar pohon-pohon hijau dan perbukitan.
"Bagus sekali pemandangan dilihat dari sini (Hibisc Fantasy Puncak). Bangunan wahananya juga megah, warna-warni. Apalagi latarnya pegunungan dan pepohonan hijau," kata Murniyati saat ditemui Tribunnews.com di lokasi, Senin (24/2/2025) lalu.
"Orang-orang yang lewat sini pasti tertarik ingin turun dan menikmatinya," tambahnya.
Pantauan Tribunnews, kawasan Hibisc Fantasy Puncak tampak sangat luas.
Disana terdapat berbagai wahana dan juga spot yang instagramable buat berfoto.
Taman seluas 15.000 meter itu memiliki 31 wahana bermain bagi anak dan dewasa, seperti bianglala, kora-kora, carosel, dan ontang-anting.
Tiket masuk ke Hibisc Fantasy Puncak dibanderol Rp 40 ribu, belum termasuk wahana permainan.
Selain itu, ada tiket terusan Rp 50 ribu yang sudah termasuk tiket masuk dan free 15 wahana.
Tempat rekreasi yang dibuka akhir tahun 2024 itu juga dilengkapi dengan taman bunga, kolam renang, dan berbagai spot foto menarik.
Namun siapa sangka ini adalah kali pertama dan terakhir Murniyati menginjakkan kakinya ke Hibisc Fantasy Puncak.
Sebab terhitung Jumat (6/3/2025), Hibisc Fantasy Puncak dibongkar habis lantaran dianggap sebagai penyebab banjir di kawasan Puncak.
Menanggapi pembongkaran Hibisc Fantasy Puncak, Murniyati sempat kaget.
Dia mengetahui objek wisata ini dibongkar dari pemberitaan di televisi.
Namun begitu dia mendukung upaya Pemprov Jabar yang langsung bertindak cepat dengan melakukan pembongkaran pasca banjir menerjang kawasan Puncak.
"Sebenarnya kalau dalam situasi aman-aman saja, Hibisc Fantasy ini bagus untuk hiburan pengunjung. Tapi kalau keberadaannya membahayakan manusia dan mengancam lingkungan, memang lebih baik dibongkar saja," kata Murniyati saat dikonfirmasi Tribunnews melalui pesan Whatsapp terkait pembongkaran Hibisc Fantasy, Minggu (9/3/2025).
Hal senada juga diungkapkan Dian.
Warga asal Bogor ini mengatakan Pemda setempat yang paling bertanggung jawab atas pembongkaran Hibisc Fantasy.
Sebab menurutnya, bagaimanapun Pemda setempat pasti mengetahui proses perizinan dari awal mulai akan dibangun Hibics Fantasy ini.
"Puncak yang seharusnya adalah tempat dimana orang-orang kota bisa datang untuk menikmati kesegaran dalam suasana pedesaan, perkebunan dan pepohonan yang masih asri, lebih utama adalah untuk menahan air hujan agak terserap ke dalam tanah, malah dibongkar untuk pendirian Hibics Fantasy ini. Tentu saja banyak pihak-pihak yang merasa kesal, kecewa dan merasa dirugikan," ujarnya.
Akibatnya ketika hujan deras seperti beberapa hari lalu mengakibatkan banjir dan longsor di area Puncak, karena tidak adanya penahan air hujan yang cukup untuk debit air hujan yang besar.
Selain itu kata Dian, perizinan yang kabarnya hanya diberi 5.000 hektar untuk pembangunan Hibics Fantasy malah menjadi 20.000 hektar.
"Inipun tanda tanya besar buat masyarakat awam. Apa mungkin masyarakat setempat juga mengetahui hal ini, namun tidak diberi waktu dan tempat untuk berbicara oleh Pemda setempat," ujarnya.
Meski sering berkunjung ke Puncak, Dian mengaku belum pernah berkunjung ke Hibics Fantasy.
Dian punya alasan tersendiri.
"Saya sejujurnya dari awal tempat itu dibabat habis, agak kurang bahagia karena dalam pikiran saya, itu sangat merusak alam. Makanya, saya tidak begitu ingin masuk bahkan liat-liat ke sana (Hibics Fantasy). Walaupun anak saya Rania beberapa kali ngajak ke sana," kata Dian.
Pada Kamis (6/3/2025), Dedi Mulyadi memimpin proses pembongkaran wahana Hibisc Fantasy Puncak, Bogor, milik BUMD PT Jaswita.
Pembongkaran dilakukan bersama Kepala Satpol PP Provinsi Jabar, Ade Afriandi dan Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi.
Wahana Hibisc Fantasy Puncak dianggap melanggar aturan dan menjadi salah satu penyebab masalah lingkungan di kawasan Bogor.
Dedi Mulyadi mengatakan, berdasarkan informasi dari Satpol PP, taman rekreasi yang dikelola anak perusahaan Jaswita, PT Jaswita Lestari Jaya (JLJ) tersebut hanya mengantongi izin mengelola kawasan seluas 4.800 meter.
Namun, ternyata area wisata itu sudah mencapai 15.000 meter persegi.
"Hibisc dikelola oleh BUMD PT Jaswita," ujar Dedi Mulyadi, Kamis, dilansir TribunJabar.id.
Menurut Dedi Mulyadi, Pemprov Jabar sempat meminta agar JLJ membongkar sendiri area wisata yang di luar ketentuan.
Namun hal itu tidak dilakukan hingga akhirnya dilakukan penyegelan.
"Karena tidak mau bongkar sendiri, perintah saya bongkar mulai hari ini (Kamis)."
"Saya tidak segan-segan walaupun ini adalah PT BUMD Provinsi Jawa Barat harus menjadi contoh bagi siapapun, bahwa yang melanggar harus ditindak," tegasnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Bogor mulai membongkar bangunan wisata rekreasi Hibisc Fantasy di Puncak, Bogor, Jumat (7/3/2025) sejak pagi hingga sore.
Pemerintah mengerahkan lima unit alat berat atau ekskavator untuk merobohkan puluhan bangunan permanen di lokasi tersebut.
Mengutip Kompas.com, pembongkaran bangunan ini dilakukan oleh Satpol PP Jabar dan Kabupaten Bogor.
Sejumlah warga tampak kompak bersatu mendukung eksekusi bangunan tersebut.
"Hari ini kami menindaklanjuti pembongkaran, total ada lima alat berat dan 60 personel Satpol PP Jabar diterjunkan," kata Kasatpol PP Provinsi Jabar Muhammad Ade Afriandi saat ditemui Kompas.com di sela-sela pembongkaran, Jumat.
Ade mengatakan, terdapat 39 bangunan wisata Hibisc ini yang dibongkar.
Empat belas di antaranya harus melalui proses cabut izin, sedangkan 25 bangunan lainnya resmi dibongkar, Jumat.
Dengan demikian, target pembongkaran selesai dalam beberapa hari atau Kamis depan.
Kini, pihaknya terus melakukan pembongkaran awal di bagian tembok pembatas atau keramik agar ada resapan air.
"Sesuai perintah Pak Gubernur (Gubernur Jabar Dedi Mulyadi), itu enggak menyerap air. Kan ini daerah resapan air, harusnya," ucap Ade.
"Makanya, ini pembongkaran hari ini dengan menyelesaikan penahan taman. Kalau sudah ada alat lebih lengkap lagi, bisa kami angkut," tuturnya.
Sumber: (Dewi Agustina) (TribunJabar.id) (Kompas.com)