Grid.ID-Siapa sangka, bahkan seorang aktris top seperti Son Ye Jin bisa mengalami kesulitan dalam bisnis properti? Bukan karena bangunan berhantu atau desain yang buruk, tetapi karena faktor ekonomi yang bikin calon penyewa berpikir dua kali sebelum masuk.
Meski berada di lokasi strategis dan memiliki fasilitas premium, properti multi-juta dolar miliknya di Gangnam masih kosong melompong. Kenapa bisa begitu?
Investasi Besar, Hasil Masih Nihil
Pada tahun 2022, Son Ye Jin membeli sebuah bangunan komersial tua dua lantai di kawasan elite dekat Stasiun Gangnam seharga 22,4 miliar KRW (sekitar 15,5 juta USD). Tidak tanggung-tanggung, ia melakukan renovasi besar-besaran.
Bangunan tersebut diubah menjadi gedung lima lantai dengan satu lantai bawah tanah. Adapun total luasnya yakni724 meter persegi.
Proses pembangunan selesai pada Juni 2023, menjadikan gedung ini sebagai ruang sewa premium di salah satu distrik bisnis tersibuk di Seoul. Namun, setahun berselang, tak satu pun penyewa yang menempati bangunan tersebut.
Meskipun Gangnam dikenal sebagai pusat bisnis dan gaya hidup mewah, tingginya harga sewa tampaknya menjadi penghalang utama. Untuk menyewa satu unit seluas 30 pyeong (sekitar 99 meter persegi), penyewa harus merogoh kocek setidaknya 9 juta KRW (sekitar 6.220 USD) per bulan.
Sudah begitu masih ditambah dengan biaya perawatan sekitar 1 juta KRW (sekitar 691 USD). Angka ini tergolong tinggi, bahkan untuk standar Gangnam, yang masih menawarkan opsi sewa dengan harga lebih bersaing.
Tekanan Finansial
Tak hanya sulit mendapatkan penyewa, beban finansial juga menjadi tantangan tersendiri bagi Son Ye Jin.Mengutip Pinkvilla, Minggu (9/3/2025), laporan menyebutkan bahwa ia mengambil pinjaman sebesar 15 miliar KRW (sekitar 10,4 juta USD) untuk membiayai pembelian dan renovasi gedung ini.
Dengan belum adanya penyewa, arus kas dari investasi ini menjadi stagnan. Hal itu meningkatkan risiko kerugian dan membuat pengelolaan finansialnya semakin berat.
Permasalahan ini tidak hanya dialami oleh Son Ye Jin, tetapi juga mencerminkan tren yang lebih luas di pasar real estate Seoul, khususnya di segmen sewa komersial kelas atas. Banyak bisnis kini mencari opsi sewa yang lebih fleksibel atau bahkan pindah ke distrik lain yang menawarkan harga lebih kompetitif dengan tingkat lalu lintas pejalan kaki yang tetap stabil.
Para analis properti pun menyarankan agar Son Ye Jin dan timnya mempertimbangkan strategi baru agar bangunan ini tidak terus kosong. Beberapa opsi yang bisa diambil antara lain menurunkan harga sewa, menawarkan masa sewa jangka pendek, atau memberikan insentif khusus bagi penyewa pertama.
Dengan strategi pemasaran yang lebih adaptif, peluang untuk menarik penyewa dan mengubah properti ini menjadi aset yang menguntungkan bisa meningkat. Meski menghadapi tantangan, investasi properti Son Ye Jin masih memiliki prospek yang baik berkat lokasinya yang prestisius.
Dalam jangka panjang, bangunan ini tetap bernilai tinggi dan bisa mendatangkan keuntungan, asalkan strategi bisnisnya disesuaikan dengan kondisi pasar saat ini.Untuk sekarang, banyak mata tertuju pada langkah selanjutnya yang akan diambil oleh sang aktris dalam mengelola investasi besarnya di tengah persaingan real estate yang ketat.