TRIBUNNEWS.COM DEPOK - Kisah hidup Siddik Eduard viral. Ia yang dulunya laris membintangi judul FTV di Indonesia, kini jadi pedagang di jalanan.
Namun, kariernya selama lima tahun belakangan ini meredup, Siddik Eduard pun viral di media sosial karena beralih profesi sebagai pedagang.
Siddik Eduard membenarkan kalau kariernya meredup dan ia merasa sudah tidak laku lagi sebagai artis
"Jadi saya jualan ini ketika tawaran buat main FTV tuh udah jarang. Ada beberapa tawaran, tapi saya maunya jualan, biar dapat double income," kata Siddik Eduard Ketika ditemui sedang berjualan di kawasan Andara, Depok, Jawa Barat, Jumat (7/3/2025).
Siddik mengakui saat sedang tak dapat banyak tawaran di akting, ia harus memutar otak untuk mendapatkan pemasukan. Berdagang jadi salah satu langkah tepat agar dapat penghasilan cepat.
"Waktu itu saya harus punya pemasukan lebih, karena saya harus menafkahi istri dan kedua anak saya. Akhirnya memutuskan jualan. Dagangan pertama baso cilok," ucap pria yang kini berusia 27 tahun itu.
Siddik mulai belajar sendiri bagaimana berjualan, baik dari mengolah bahan hingga strategi marketing agar dagangannya laku diburu orang.
"Saya otodidak semuanya. Saya semangat berjualan karena dukungan istri. Dia akan terus mendampingi saya dalam kondisi apapun, termasuk berjualan," jelasnya.
"Akhirnya memberanikan diri. Modal pertama Rp 800 ribu buat jualan. Akhirnya bertahan sampai sekarang," sambungnya.
Siddik pun terus berusaha meramu strategi marketing agar dagangannya bisa laku, walaupun kariernya di panggung hiburan sedang sepi.
"Ya aku diskusi sama istri gimana caranya, dia bilang yang dijual kami makanan, jadi gak usah mikir untung besar. Yaudah pelan pelan jualan gak mikirin untung besar," ungkapnya.
"Saya juga jualan gak malu di pinggir jalan, jalani aja," tambahnya.
Siddik Eduard tidak malu berjualan di pinggir jalan, karena ia pernah terkenal sebagai seorang artis. Ia merasa tak perlu malu untuk menafkahi keluarganya.
"Nikmati aja prosesnya dan perjalanannya, jalani aja apapun hasilnya semua akan nikmat jika bersyukur dan ikhlas. Intinya satu, jangan gengsi. Kalau gengsi gak akan bisa makan, hilangkan gengsi," ujar Siddik Eduard. (ARI).