IDENTITAS Pembunuh Ibu dan Anak Dalam Toren Air di Tambora, Gerak-geriknya Terekam CCTV
Angel aginta sembiring March 10, 2025 06:32 PM

TRIBUN-MEDAN.COM – Identitas terduga pembunuh ibu dan anak dalam toren air di Tambora, Jakarta Barat.

Adapun identitas terduga pelaku pembunuhan ibu dan anak dalam toren air sudah dikantongi pihak kepolisian.

Gerak-gerik terduga juga terekam CCTV.

Dimana tersangka ada di TKP sebelum korban tewas.

Kini, meskipun identitas pelaku sudah diketahui, polisi enggan membagikannya ke publik karena masih dalam tahap pengejaran. 

"Kami sudah mengantongi inisial pelaku dan sedang dilakukan pengejaran oleh tim Jatanras, Resmob, dan unit reskrim Polsek Tambora," ujar Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKP Dimitri Mahendra, Senin (10/3/2025). Dilansir Tribun-medan.com dari Tribun Jakarta.

Dimitri menambahkan, polisi telah memeriksa delapan orang saksi terkait dugaan pembunuhan ini. 

Pemeriksaan dilakukan secara bertahap sejak laporan awal diterima dari pihak keluarga korban pada Selasa (4/3/2025). 

“Dari awal di TKP pada hari Kamis, kami melaksanakan pemeriksaan terhadap tiga saksi. 

Kemudian pada hari Jumat kami melaksanakan pemeriksaan juga dan total saksi sampai dengan hari Senin ini sudah delapan saksi yang kami periksa," kata dia. 

Salah satu saksi yang diperiksa adalah anak dari korban, yaitu Ronny (32), serta beberapa warga sekitar yang mengetahui keseharian korban. 

"Sudah kami lakukan pemeriksaan, nama (saksi) tidak bisa kami sebutkan karena masih dalam tahap penyelidikan,” ucapnya. 

Lalu Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Sipayung mengatakan dari rekaman CCTV diketahui tersangka ada di TKP sebelum korban tewas.

"Lokasi CCTV mengatakan bahwa pelaku, tersangka, ada di lokasi arah masuk ke dalam rumah korban tersebut," kata AKBP Arfan Zulkan Sipayung.

Hal itu diketahui setelah polisi melakukan penyisiran CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian. 

Namun sampai saat ini polisi belum bisa mengungkapkan sosok terduga pelaku pembunuhan tersebut karena masih dalam tahap pengejaran.

"(CCTV) disisir, tetep sisir. Cuman untuk ranah penyidikan kan tidak kami sampaikan ke media, sebelum tertangkap," ucapnya.

Diwartakan sebelumnya TSL dan ES pertama kali dilaporkan hilang oleh Ronny pada Senin (3/3/2025).

Dalam laporannya, Ronny mengaku tidak dapat menghubungi ibunya sejak Sabtu (1/3/2025). 

Setelah beberapa hari menunggu, Ronny kembali melaporkan ketidakberadaan ibu dan kakaknya ke Polres Metro Jakarta Barat pada Kamis (6/3/2025). 

Polisi kemudian memeriksa ulang di tempat kejadian perkara (TKP) yang melibatkan gabungan dari Polsek Tambora, Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat, dan Puslabfor Bareskrim Polri. 

"Kami ketahui bahwa Kamis (6/3/2025), tepatnya pukul 23.40 WIB, itu sudah didapati almarhum dalam keadaan meninggal dunia," jelas Dimitri.

TABIAT Ibu dan Anak Tewas Membusuk dalam Toren Air

Terungkap tabiat Eka Serlawati (35) Tjong Sioe Lan (53) ibu dan anak yang ditemukan tewas membusuk dalam toren air di rumahnya di Tambora, Jakarta Barat.

Tabiat ibu dan anak yang ditemukan tewas dalam toren air hingga membuat sekampung bau busuk diungkap warga.

Eka Serlawati dan ibunya Tjong Sioe Lan dikenal sering membantu warga.

Tak hanya itu, ibu dan anak itu juga kerap memberikan pinjaman uang kepada orang yang membutuhkan.

"Selain dia jualan batu es, dia suka minjemin duit ke orang. Dia sering nolongin orang lewat minjemin duit gitu," ujar salah seorang warga, Marni dilansir Tribun-medan.com dari Kompas.com, Minggu (9/3/2025). 

Meskipun sering memberi pinjaman, TSL dikenal tidak pernah menekan orang yang berutang padanya. 

"Dia nagih, tapi enggak kaya orang-orang. 

Nyantai orangnya. Kalau kita bilang enggak ada, ya sudah, dia enggak maksa," kata dia. 

Meski memiliki kondisi ekonomi yang cukup baik, TSL dikenal hidup sederhana. Ia tidak menunjukkan gaya hidup mewah dan selalu tampil biasa saja. 

"Orangnya sederhana. Kalau keluar rumah pun enggak wah, pakaiannya juga biasa aja, kayak orang pada umumnya," jelas dia. 

Di sisi lain, Ketua RT 05 RW 002, Sripriyanty, mengatakan ES bekerja di bidang perpajakan, bahkan lewat pekerjaannya itu membuat ES jarang di rumah.  

"Kakaknya sih kerja kaya dibagian pajak gitu," kata Sripriyanty. 

Selain itu, warga lainnya bernama Surya mengatakan bahwa TSL memiliki usaha kontrakan yang ada di bagian atas rumahnya. 

Namun, karena adanya kasus ini, orang-orang yang mengontrak pun akhirnya memilih untuk keluar. 

"Kosong, yang di atas juga kayanya bubar semua. Di atas itu ada kontrakan, tapi sekarang penghuninya sudah enggak ada, pada keluar," jelas dia.

Marni juga mengatakan TSL merupakan seorang janda yang sudah ditinggal meninggal oleh suami pada 2024. 

"Dia janda ditinggal meninggal, lakinya sakit pas pemilu kemarin," ujar Marni.

Suami TSL sudah lama mengidap penyakit paru-paru. 

Bahkan, karena penyakitnya, bobot tubuh suami TSL menyusut. 

"Saya enggak tahu persisnya sakit apa, tapi ya penyakit tua gitu lah," kata dia. 

Selain sakit, suami TSL juga memiliki disabilitas dengan kondisi kaki yang kecil. Meski begitu, TSL dikenal tidak pernah mengeluhkan keadaan suaminya dan selalu merawatnya dengan penuh perhatian. 

"Istrinya enggak pernah mempermasalahkan kondisi suaminya. Dia selalu merawat dan nurutin apa yang dimau suaminya," kata Marni. 

Bahkan, saat sang suami harus makan menggunakan selang, TSL tetap berusaha memenuhi keinginannya untuk makan makanan favoritnya. 

"Kalau suaminya pengin makan enak, dia selalu usahakan," imbuh dia. 

Sejak suaminya meninggal, TSL tinggal bersama dua anaknya hingga akhirnya ditemukan tewas bersama putrinya. 

Saat ini, kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian ibu dan anak tersebut.
 
Sementara itu, polisi masih menyelidiki penyebab pasti kematian ibu dan anak tersebut. 

Hingga kini, jenazah telah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit Polri untuk divisum. 

Diberitakan sebelumnya, jenazah ibu dan anak ditemukan di dalam toren sebuah rumah di kawasan Tambora, Jakarta Barat. 

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Sipayung membenarkan penemuan mayat tersebut. 

"Kami membenarkan, betul (mayat dua orang dalam toren di Tambora)," kata Arfan saat dikonfirmasi, Sabtu (8/3/2025). 

Dia belum bisa menjelaskan secara perinci mengenai kronologi penemuan mayat tersebut. 

Arfan hanya menyebutkan bahwa keduanya diduga merupakan korban pembunuhan. 

"(Diduga korban) pembunuhan," pungkasnya.

(*/tribun-medan.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.