Hanya 2 Orang Perhari, Jumlah Peziarah di Makam Datuk Malik Ibrahim Banyuwangi Menurun Saat Ramadan
GH News March 10, 2025 09:09 PM

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Suasana komplek makam Datuk Abdurrahim bin Abu Bakar bin Abdurrahim Bauzir atau biasa dikenal Datuk Malik Ibrahim, di Jalan Jendral Basuki Rahmat No.98, Kelurahan Lateng, Banyuwangi, terlihat lenggang selama bulan Ramadan.

Menurut salah satu juru kunci makam, Abdul Munif (60), kondisi sepinya peziarah saat bulan Ramadan, bukan hanya terjadi pada tahun ini, melainkan telah menjadi fenomena tahunan selama bulan suci ini berlangsung.

“Sepinya peziarah di Makam Datuk Malik Ibrahim selama Ramadan bukan hal yang baru. Setiap tahun, terutama di bulan Ramadan, jumlah pengunjung memang menurun drastis,” kata Munif saat ditemui di lokasi makam, Senin (10/3/2025).

Munif menjelaskan, rata-rata peziarah yang datang ke makam tersebut berasal dari luar kota dan biasanya datang dalam rombongan. Namun, selama Ramadan, rombongan tersebut hampir tidak terlihat.

“Kebanyakan tamu yang datang adalah dari luar kota, dan selama Ramadan, mereka mungkin sibuk dengan ibadah atau kegiatan lain,” jelasnya.

Pria yang merupakan dzurriyah ke-6 Datuk Malik Ibrahim itu menyebutkan, kemungkinan besar penurunan jumlah peziarah ini disebabkan oleh kesibukan masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa dan kegiatan keagamaan lainnya selama bulan suci.

makam-waliyullah-Datuk-Abdurrahim.jpgPengunjung saat berziarah di makam Datuk Malik Ibrahim Banyuwangi. (FOTO : Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)

“Mungkin mereka lebih fokus pada ibadah di Masjid atau di rumah, sehingga makam sepi pengunjung,” ujarnya.

Dalam sehari, lanjut Munif, kunjungan peziarah yang datang di bulan Ramadan bisa dikatakan dapat dihitung jari. Menurutnya, jumlah pengunjung makam yang datang, hanya berkisar 2 sampai 6 orang per hari.

“Terkadang sehari juga sama sekali tidak ada pengunjung. Ini turun drastis dari bulan biasanya. Dalam sebulan biasanya rata-rata tercatat 10 ribu hingga 15 ribu peziarah,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Munif menjelaskan, kunjungan peziarah diprediksi akan naik menjelang 10 hari terakhir di bulan Ramadan. Pada periode tersebut, banyak pengunjung yang biasanya memanfaatkan waktu untuk meningkatkan ibadah dan doa kepada leluhur. 

“Melihat dari tahun-tahun sebelumnya, biasanya peziarah mulai ramai di malam ganjil bulan Ramadan. Kepada peziarah juga kami minta untuk berniat yang baik, jangan ada yang berniat menyalahi syariat dan berbau kemusyrikan,” tutupnya. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.