TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam kitab Durratun Nashihin disebutkan bahwa keutamaan tarawih malam ke-12 Ramadan, Selasa (11/3/2025) nanti malam adalah mendapatkan wajah bersinar bak bulan purnama pada hari kiamat.
Dalam kitab tersebut tertulis:
وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّانِيَةَ عَشَرَةَ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَوَجْهُهُ كَالْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ
Artinya: Pada malam kedua belas, pada saat hari kiamat wajahnya bersinar bagaikan bulan di malam purnama.
Umat Islam tetap meyakini bahwa setiap ibadah yang dilakukan dengan niat tulus akan mendapatkan balasan terbaik dari Allah SWT.
Konsep wajah bercahaya pada hari kiamat banyak ditemukan dalam ajaran Islam. Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:
"Pada hari itu ada wajah-wajah yang berseri-seri, melihat kepada Tuhannya." (QS. Al-Qiyamah: 22-23)
Mereka yang mendapat cahaya wajah adalah orang-orang yang beriman dan banyak beribadah kepada Allah SWT.
Shalat tarawih yang dilakukan dengan khusyuk dan istiqamah menjadi salah satu jalan untuk mendapatkan keutamaan ini.
Selain mendapatkan pahala dan keutamaan spiritual, shalat tarawih juga menjadi sarana refleksi dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ramadan adalah bulan penuh ampunan, di mana setiap ibadah dilipatgandakan pahalanya.
Para ulama sepakat bahwa menjaga shalat tarawih, terutama di malam-malam ganjil terakhir Ramadan, memiliki keistimewaan tersendiri. Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa melaksanakan qiyamul lail di bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Shalat tarawih bukan hanya sekadar ibadah sunnah, tetapi juga memiliki keutamaan luar biasa di setiap malamnya. Pada malam ke-12 Ramadan, mereka yang menjalankan tarawih dengan istiqamah dijanjikan wajah bersinar bak bulan purnama di hari kiamat.
Mari manfaatkan Ramadan sebaik mungkin dengan memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga kita semua mendapatkan cahaya wajah yang bercahaya di akhirat kelak. (*)