TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Prof Dr Nasaruddin Umar mengatakan implementasi Kurikulum Cinta akan dilakukan secara bertahap melalui berbagai instrumen pendidikan.
Dirinya mengatakan buku pelajaran yang mengajarkan kebencian kepada agama lain akan dievaluasi.
"Pernyataan-pernyataan, silabus, hingga buku ajar yang menekankan kebencian atau antipati terhadap agama lain, akan kita evaluasi," ujar Nasaruddin melalui keterangan tertulis, Rabu (12/3/2025).
Hal tersebut diungkapkan oleh Nasaruddin saat bersilaturahmi ke Kantor Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Jakarta.
Nasaruddin mengatakan Kurikulum Cinta tidak bertujuan untuk menyamakan semua agama.
Menurutnya, Kurikulum Cinta untuk membangun toleransi dan persatuan antar umat beragama.
"Tidak berarti bahwa kita akan menyamakan semua agama, sama sekali tidak. Tetapi kita akan menciptakan solidaritas kebangsaan yang kuat melalui bahasa agama," katanya.
Konsep Kurikulum Cinta, kata Nasaruddin, menekankan ajaran agama berbasis kasih sayang dan persatuan.
"Kita ingin guru agama ke depan itu bukan mengajarkan kebencian, tapi mengajarkan cinta satu sama lain. Sebagai sama-sama anak cucu Adam, sebagai anak bangsa, dan sebagai bangsa yang pernah menerima penderitaan pahit dijajah oleh Belanda,” pungkasnya.
Kurikulum Cinta rencananya akan diterapkan Kemenag di sekolah agama.