TIMESINDONESIA, BANJAR – Sebanyak 1.625 penerima manfaat bantuan UKM dari Baznas Kota Banjar menuai polemik.
Setelah sebelumnya menguak adanya dugaan pungli yang dilakukan Unit Pengumpul Zakat Kelurahan Banjar, kali ini efektivitas program tersebut dipertanyakan.
Pasalnya, berdasarkan pengakuan Puji, salah satu tokoh masyarakat Kelurahan Hegarsari Kecamatan Pataruman, program tersebut berpotensi tidak tepat sasaran.
"Banyak penerima manfaat bantuan UKM dari Baznas tidak tepat sasaran. Ada RT dan RW yang terima bantuan tersebut padahal tidak punya warung atau usaha," cetusnya, Rabu (12/3/2025).
Puji mempertanyakan proses verifikasi yang dilakukan Baznas mengingat banyak di lapangan penerima manfaat yang tak sesuai kriteria.
"Saya kurang paham cek dan riceknya bagaimana untuk program tersebut, sementara untuk penerima manfaat kan harus yang punya usaha dan difotokan usahanya," katanya.
Terpisah, Abdul Kohar, selaku Ketua Baznas, menyebut tidak tahu menahu terkait tepat sasaran atau tidaknya bantuan Rp1,625 miliar yang digelontorkan Baznas Kota Banjar.
"Baznas hanya validasi akhir, secara teknis pengusulannya mulai dari RT yang kemudian diverifikasi oleh desa atau kelurahan," jabarnya.
Menurutnya, jika proses verifikasi langsung dilakukan Baznas maka akan memakan waktu lama sehingga bantuan UKM tersebut tidak akan langsung terserap ke penerima manfaat.
"Bantuan ini bagi pelaku usaha mikro yang modalnya Rp1 juta sampai Rp5 juta, itu salah satu kriteria penerima bantuan," tandasnya.
Wali Kota Banjar Ir H Sudarsono saat dimintai keterangan menyampaikan bahwa bantuan dari Baznas itu bukan sekadar bantuan sosial, tapi juga merupakan suntikan modal untuk menghidupkan kembali roda perekonomian UKM yang sempat terpuruk.
"Tentunya, pemerintah berharap bantuan itu digunakan murni untuk pengembangan usaha, seperti pembelian bahan baku, perbaikan alat produksi, atau perluasan jaringan pemasaran,” katanya.
Program ini menjadi bagian dari strategi memitigasi dampak krisis global yang melanda sektor UKM sejak beberapa tahun terakhir.
“Dengan total anggaran Rp1,625 miliar dari Baznas ini, diharapkan bantuan ini menjadi katalisator kebangkitan ekonomi lokal,” harapnya. (*)