TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) menggenjot komposisi dana murah melalui platform terintegrasi untuk bisnis wholesale banking, Bale Korpora.

Direktur Distribution & Institutional Funding BTN, Jasmin, layanan Bale Korpora merupakan bagian dari transformasi digital perseroan untuk sebuah solusi terintegrasi yang dapat menyatukan berbagai layanan wholesale BTN, yang sebelumnya tersebar di platform berbeda-beda atau stand-alone platform.

“Sebelum hadirnya Bale Korpora, nasabah harus berpindah-pindah platform, sehingga aktivitas transaksi akan memakan waktu dan tidak efisien bagi perusahaan atau individu yang memiliki bisnis,” ujar Jasmin dikutip Kamis (13/3/2025).

Jasmin mengatakan, dalam menggunakan layanan Bale Korpora, nasabah hanya perlu memiliki giro dan kredensial berupa Company ID, User ID, dan password yang terdaftar pada salah satu layanan Bale Korpora.

"Semua penggunaan Bale Korpora bebas biaya, kecuali biaya untuk transaksi tertentu sesuai ketentuan masing-masing layanan wholesale,” jelas Jasmin.

Hingga akhir 2024, dana murah berupa tabungan dan giro (current account saving account/CASA) menyumbang lebih dari 54 persen dana pihak ketiga BTN.

Saat ini, BTN Cash Management melayani 17.000 nasabah yang didominasi oleh industri properti, yaitu para developer dan kontraktor. Dengan adanya Bale Korpora, BTN membidik segmentasi nasabah yang lebih luas, contohnya sektor pendidikan, kesehatan, dan perusahaan manufaktur.

“Kami berharap dapat menggenjot pendanaan dari Bale Korpora hingga Rp90 triliun atau bertumbuh lebih dari 50% secara year-on-year. Sedangkan jumlah pengguna Bale Korpora diharapkan dapat mencapai 21.000 pada akhir tahun ini dengan jumlah pengguna yang lebih berkualitas transaksinya,” tukas Jasmin.