Terdesak dan Putus Asa, Pemagang Indonesia Bobol Apartemen Rekannya di Jepang: Curi Uang 20 Ribu Yen
Eko Sutriyanto March 13, 2025 05:40 PM

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Dalam kondisi terdesak dan putus asa, seorang pemuda pemagang asal Indonesia berusia 26 tahun nekat melakukan aksi nekat.

Ia merampok apartemen rekan kerjanya sendiri di Kota Kesennuma, Prefektur Miyagi, Jepang. 

Dengan tangga yang dibawanya, dia memaksakan diri masuk ke dalam apartemen seorang wanita Indonesia dan mengambil uang tunai sebesar 20.000 yen (sekitar Rp 2 juta).

Aksi ini berujung pada penangkapan dirinya oleh polisi Jepang pada 10 Maret 2025.

"Benar, saya meletakkan tangga di atasnya dan masuk," ujar pria itu dengan suara lirih saat diinterogasi oleh polisi.

Wajahnya tampak lesu dan penuh penyesalan.

Dia mengaku terpaksa melakukan hal itu karena tak punya uang sama sekali.

"Saya benar-benar tidak punya pilihan," tambahnya, menunduk dalam.

Beraksi Saat Tengah Malam

Aksi itu dilakukan tanggal 17 Februari 2025 pukul 11:20 malam. 

Saat itu, sang korban, seorang wanita Indonesia berusia 20-an tahun yang juga rekan kerjanya sedang tidak berada di apartemen.

Dengan menggunakan tangga, pria itu memanjat dan membobol jendela apartemen.

Tanpa rasa bersalah, dia mengambil uang tunai yang tersimpan di dalam kamar.

Namun, aksinya tidak berjalan mulus. Seorang tetangga warga Jepang melihat kejadian mencurigakan itu dan segera melaporkannya kepada polisi.

"Saya melihat seseorang memanjat tangga dan masuk ke apartemen melalui jendela. Itu sangat mencurigakan," kata tetangga tersebut kepada polisi.

Terekam CCTV

Polisi Jepang tak butuh waktu lama untuk mengungkap kasus ini.

Setelah menerima laporan, mereka segera memeriksa rekaman kamera keamanan (CCTV) di sekitar lokasi.

Dalam waktu singkat, pria pemagang itu teridentifikasi sebagai pelaku.

Pada 10 Maret 2025, polisi menangkapnya di tempat tinggalnya.

Saat diinterogasi, pria itu mengaku semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

"Saya tidak punya uang, dan saya benar-benar tidak punya pilihan lain," katanya dengan suara gemetar.

Dia juga mengaku bahwa korban adalah rekan kerjanya sendiri, yang membuat aksinya semakin menyedihkan.

Dampak pada Komunitas Indonesia di Jepang

Kasus ini mengejutkan komunitas Indonesia di Jepang, khususnya di Kota Kesennuma.

Banyak yang tidak menyangka bahwa seorang pemagang yang seharusnya menjalani program pelatihan teknis justru terjerumus dalam tindakan kriminal.

"Ini sangat memalukan dan menyedihkan. Kami berharap ini bisa menjadi pelajaran bagi semua orang," ujar seorang warga Indonesia yang enggan disebutkan namanya.

Polisi Jepang saat ini masih menyelidiki kemungkinan adanya tuduhan tambahan terkait kasus ini.

Mereka juga memeriksa apakah pria tersebut terlibat dalam kejahatan lain selama tinggal di Jepang.

Kasus ini menjadi pengingat keras bagi para pekerja dan pemagang Indonesia di Jepang. 

Hidup di negeri orang dengan segala tantangannya memang tidak mudah, tetapi tindakan kriminal bukanlah solusi. 

"Kami berharap tidak ada lagi kasus seperti ini. Jika ada masalah, segera cari bantuan dari pihak berwenang atau komunitas," pesan seorang perwakilan kelompok Pencinta Jepang.

Bagi yang ingin berdiskusi atau mendapatkan bantuan terkait pekerjaan di Jepang, silakan hubungi kelompok Pencinta Jepang secara gratis melalui email tkyjepang@gmail.com dengan mencantumkan nama, alamat, dan nomor WhatsApp. (Richard Susilo dari Jepang)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.