Pihak kepolisian menyita setidaknya 17 senjata api (senpi) dan 3.573 amunisi terkait kasus penyelundupan senpi untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Penyitaan itu dilakukan empat Polda, yaitu Polda Papua, Polda Papua Barat, Polda Jawa Timur, dan Polda DI Yogyakarta, saat mengamankan ketujuh tersangka.
"Total senpi yang diamankan adalah 17 buah dan 3.573 butir (amunisi)" ungkap Kapolda Papua, Irjen Patrige R Renwarin, Selasa (11/3/2025), dilansir Kompas.com.
Dari 17 senpi yang disita, lima di antaranya rakitan dan ada empat pisol yang merupakan produksi PT Pindad (Persero).
Berikut rincian 17 senpi dan 3.573 amunisi yang berhasil disita pihak kepolisian:
Empat pucuk SS1 Satu pucuk M16 Satu pucuk Mouser Empat pucuk pistol G2 Pindad Satu pucuk FN 45 Satu pucuk G2 Colt's Dua pucuk senpi laras panjang Tiga pucuk senpi laras pendek 1.759 cal 5.56 mm 892 cal 7.62 mm 554 cal 9 mm 198 cal 22 mm 68 cal 30 mm 56 cal 45 mm 43 hampa cal 5.56 mm Satu cal 78 mm Satu karet cal 5.56 mm Satu cal 28 mmDiketahui, ketujuh tersangka diamankan di empat tempat yang berbeda.
Mereka memiliki peran masingmasing dalam penyelundupan senjata untuk KKB Papua ini.
Dari tujuh tersangka, dua di antaranya merupakan mantan anggota TNI AD di Kodam XVIII/Kasuari Papua Barat.
Berikut daftar tujuh tersangka beserta perannya:
Yuni Enumbi berperan membeli secara langsung senjata api dan mengirimnya untuk KKB di Puncak Jaya.
Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Farman, mengungkapkan Yuni Enumbi sempat datang ke Bojonegoro, Jawa Timur, untuk melihat lokasi pembuatan senjata.
Dari situ, ia kemudian memesan senjata untuk KKB Papua dan membayar Rp1,3 miliar.
"Bagaimana caranya, ya tentu ada pesanan dulu dari Papua."
"Tersangka Yuni pernah ke Bojonegoro untuk melihat lokasi pembuatan senjata ini," jelas Farman di Mapolda Jatim, Selasa (11/3/2025), dikutip dari TribunJatim.com.
"Satu kali transaksi Rp1,3 miliar. Dari hasil pemeriksaan, baru diakui satu kali pengiriman menggunakan wadah mesin kompresor," imbuhnya.
Yuni Enumbi ditangkap Polda Papua di Keerom, Papua, Kamis (6/3/2025), saat dalam perjalanan Jayapura menuju Puncak Jaya.
Dari Yuni Enumbi, Polda Papua berhasil mengamankan enam senjata dan 882 amunisi.
Eko Sugiyono merupakan penghubung antara Yuni Enumbi dan pembuat senjata di Bojonegoro.
Hal ini disampaikan Kapolda Papua, Irjen Patrige R Renwarin.
"Yang menghubungkan antara Yuni Enumbi dari Papua dengan Teguh Wiyono cs di Bojonegoro, Jawa Timur, adalah tersangka Eko Sugiyono," jelas Patrige di Mapolda Papua, Selasa.
Eko Sugiyono diketahui ditangkap Polda Papua Barat. Dari Eko, polisi menyita dua senpi serta 1.447 amunisi.
Senjata dan ribuan amunisi itu disembunyikan Eko di rumahnya di Manokwari.
"Tim Polda Papua Barat menangkap tersangka Eko Sugiyono dan mengamankan dua senjata api serta 1.447 butir amunisi bersama beberapa magasin dan komponen senjata rakitan yang disembunyikan di kediaman tersangka di Manokwari, Papua Barat," lanjut Patrige.
Teguh Wiyono, Moch Harianto, Muhammad Kamaluddin, dan Pujiono ditangkap Polda Jatim di Bojonegoro.
Keempatnya memiliki peran masingmasing. Mulai dari pembuat, perakit, hingga mengirimkan senjata ke Papua lewat jalur laut.
"Empat tersangka yang ditangkap oleh Polda Jatim ini memiliki perannya masingmasing. Untuk menyediakan, merakit, serta mengirimkan senpi dan amunisi ke Papua melalui kapal laut," urai Patrige.
Atas perbuatannya, keempat warga Bojonegoro itu disangkakan Pasal 1 1 ayat (1) UndangUndang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, dengan ancaman hukuman mati, penjara seumur hidup, atau penjara sementara paling lama 20 tahun.
Tersangka Adi Pamungkas ditangkap Polda DI Yogyakarta, Minggu (9/3/2025), di kawasan Sendangmulyo, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, dikutip dari TribunJogja.com.
Di tempat itu juga, ia menyimpan senjata yang akan diselundupkan untuk KKB Papua.
Dari Adi, Polda DI Yogyakarta menyita empat senpi dan 262 amunisi.
Diketahui, Adi bekerja sebagai seorang satpam di sebuah sekolah SMA.
"Pelaku (adalah) sekuriti dari salah satu SMA di Kabupaten Sleman," ungkap Dir Krimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi, Kamis (13/3/2025).
Kronologi Penyelundupan Senjata TerbongkarIrjen Patrige R Renwarin mengungkapkan pihaknya menerima informasi mengenai adanya penyelundupan senjata untuk KKB Papua.
Menindaklanjuti hal itu, Polda Papua bersama Satgas Operasi Damai Cartenz melakukan pemantauan sejak 1 Maret 2025.
Yuni Enumbi pun berhasil diamankan pada 6 Maret 2025 di Keerom, Papua.
Penangkapan Yuni Enumbi itulah yang mendorong Polda Papua bekerja sama dengan Polda Papua Barat, Polda Jatim, dan Polda DI Yogyakarta untuk mengamankan keenam tersangka lainnya.