Alasan Sebenarnya Ifan Seventeen Jadi Direktur PT PFN, Meski Kini Dapat Kritik Joko Anwar dkk
Rahmadhani March 14, 2025 08:31 PM

BANJARMASINPOST.CO.ID Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka-bukaan terkait alasan Riefian Fajarsyah alias Ifan Seventeen ditunjuk menjadi Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (Persero) atau PFN.

Sosok penyanyi Ifan Seventeen jadi sorotan publik beberapa hari belakangan.

Itu setelah pria bernama asli Riefian Fajarsyah ditunjuk sebagai PT Produksi Film Negara atau PFN.

Fakta ini lantas memicu kehebohan netizen bahkan sederet insan pegiat film di Tanah Air, 

Bukan tanpa sebab, latar belakang Ifan yang merupakan penyanyi dan musisi dinilai kurang pas untuk menyandang jabatan di PT PFN.

Terkait Ifan Seventeen, menurut Menteri BUMN Erick Thohir, dalam menetapkan direksi perusahaan-perusahaan BUMN selalu ada pertimbangannya, tak terkecuali pada PT PFN.

Erick bilang, ada banyak pertimbangan untuk menunjuk Ifan yang memiliki latar belakang sebagai musisi menjadi pimpinan perusahaan pelat merah di bidang perfilman tersebut.

"Ya banyak (alasan memilih Ifan), cuma kan semua harus pilihan. Kalau orang bilang 'kenapa Pak Erick memilih Dirut Himbara ini?' Pasti ada hitungannya semua, ada kajiannya," ujarnya ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (14/3/2025).

Kendati tak merinci hal apa saja yang dipertimbangkan, Erick menyebut, pada dasarnya Ifan bukan satu-satunya calon Dirut PT PFN.

Ada beberapa nama yang diajukan ke Tim Penilai Akhir (TPA).

"Ada beberapa (calon dirut). Cuma proses dari TPA-nya, kemarin seperti itu, kita kan mengusulkan beberapa nama, ini pilihan yang pada saat itu dilihat di berbagai perspektif, ya diberi kesempatan," ungkapnya.

Adapun sebagai Direktur Utama PFN, salah satu tugas yang diberikan kepada Ifan adalah mengkaji konsolidasi PFN dengan Lokananta dan Balai Pustaka guna mempercepat integrasi ekosistem kreatif BUMN.

"Memang pemerintah melihat juga konsolidasi BUMN ini harus dipercepat. Ya, salah satunya kita punya Balai Pustaka, PFN, Lokananta. Nah ini akan dikonsolidasikan menjadi bagian pusat konten atau apapun namanya, yang sedang dibuat kajiannya," kata Erick.

Menteri BUMN Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir (PT PLN (Persero) UID KSKT)

Pengakuan Ifan Seventeen 

Sebelumnya, Ifan Seventeen buka suara melalui unggahan di instagram miliknya, @ifanseventeen, Jumat (14/3/2025).

Ia menjawab terkait kontroversi dirinya diangkat menjadi Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (PFN).

“Saya, Riefian Fajarsyah — atau lebih dikenal sebagai Ifan Seventeen — dengan segala kerendahan hati, telah diberikan amanah besar untuk mengabdi kepada bangsa sebagai Direktur Utama PFN,” tulis Ifan, dikutip pada Jumat (14/3/2025).

Ifan menyadari penunjukannya sebagai pimpinan di PFN memunculkan banyak pertanyaan, mengingat latar belakangnya yang lebih dikenal di dunia musik.

Meski begitu, ia menegaskan akan memegang tanggung jawab tersebut sebaik mungkin.

“Saya sadar bahwa banyak pertanyaan muncul dari berbagai kalangan tentang bagaimana seorang yang berasal dari dunia musik kini memegang tanggung jawab tertinggi di sebuah institusi perfilman milik negara,” tulis Ifan.

Ifan melanjutkan PFN bukan sekadar tentang siapa yang memimpinnya, melainkan tentang bagaimana industri perfilman dan konten di indonesia kini mulai menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam upaya membangun sumber daya manusia kreatif, inovatif, berdaya saing tinggi hingga ke level internasional.

Menurutnya, saat ini adalah momentum kebangkitan industri film Tanah Air.

“Saat ini momentum kebangkitan, melangkah maju penuh keyakinan. Film, konten, dan karya audiovisual menjadi salah satu senjata terkuat membangun karakter identitas bangsa sekaligus menjadi credential asset,” tambahnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian BUMN, Putri Violla, turut angkat suara terkait penunjukan Ifan sebagai Dirut PFN.

“(Ifan) menjadi Direktur Utama PFN, betul, mendapatkan kepercayaan. Jadi memang ada pengangkatan direksi,” tulis dia.

Putri menegaskan bahwa penunjukan Ifan bukan tanpa alasan. Selain berkarier di industri musik, Ifan juga memiliki pengalaman sebagai produser film.

Protes Sutradara Joko Anwar

Sebelumnya, Sutradara dan sineas Joko Anwar menanggapi polemik penunjukan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama Perum Produksi Film Negara (PFN). 

Menurut Joko Anwar, keresahan publik terhadap keputusan tersebut adalah hal yang wajar dan memiliki dasar yang kuat.

Joko Anwar menekankan bahwa jika memang negara menganggap PFN penting, harus memilih pemimpin yang memahami perfilman Indonesia.

“Kalau dianggap PFN itu penting, harus dipegang sama orang yang memahami perfilman,” ujar Joko Anwar di kawasan Kuningan Jakarta Selatan, Kamis (13/3/2025).

Ia menegaskan bahwa seorang pemimpin PFN idealnya memiliki pemahaman mendalam tentang industri film, bukan sekadar memiliki keterlibatan kecil di dalamnya.

Ifan Seventeen, yang selama ini dikenal sebagai musisi, dinilai belum memiliki rekam jejak yang cukup kuat di dunia perfilman. 

“Dia pernah jadi EP (executive producer) di film dokumenter, yang subjeknya juga dia," katanya.

"Dia mungkin juga terlibat di 1-2 film sebagai produser, tapi saya rasa juga masih belum cukup untuk memahami film,” lanjut Joko Anwar.

Joko Anwar menyoroti bahwa selama ini Ifan Seventeen tidak pernah menunjukkan rekam jejak yang relevan dengan kebutuhan industri film. 

“Karena selama ini kan dia juga tidak ada bicara soal film, tidak tunjukkan rekam jejaknya sinkron dengan kebutuhan film Indonesia,” tuturnya.

Sehingga ia melihat pertanyaan dan kritik dari publik terasa valid bukanlah sekadar sentimen negatif, 

“Ketika banyak orang protes kenapa Ifan (jadi Dirut PFN), ya itu valid," ucapnya.

"Karena tanpa memandang profesinya apa, dia tidak punya rekam jejak yang bisa bawa PFN jadi BUMN yang nantinya punya kontribusi untuk perfilman Indonesia,” tegas Joko.

Kritik penunjukkan Ifan Seventeen sebagai Dirut PT PFN tak hanya datang dari Joko Anwar. Di media sosial, sejumlah sineas juga meluapkan keheranan atas keputusan tersebut.

Banjarmasinpost.co.id/Kompas.com

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.