Sederet 'Kado' Lebaran buat Genjot Pertumbuhan
GH News March 16, 2025 04:03 AM

Pemerintah menyiapkan 'kado' untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan daya beli selama periode libur Lebaran 2025. 'Kado' tersebut mulai dari diskon tiket perjalanan hingga THR.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sepanjang tahun 2024 perekonomian nasional menunjukkan ketahanan yang optimal, dengan capaian pertumbuhan PDB mencapai 5,03% (yoy). Sejumlah provinsi juga menunjukkan pertumbuhan regional yang pesat.

Selain itu, beberapa leading indicator perekonomian nasional juga mencatatkan angka yang impresif, tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di level optimis sebesar 126,4 pada Februari 2025, PMI Manufaktur yang tetap ekspansi di level 53,6, serta inflasi yang terkendali yakni deflasi 0,48% (mtm).

"Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama 2025, Pemerintah mendorong peningkatan demand dan supply dalam mendukung pergerakan ekonomi saat libur Lebaran," kata Airlangga dikutip dari keterangan tertulis Sabtu (15/3/2025).

'Kado' buat genjot pertumbuhan ekonomi itu antara lain program pariwisata selama periode Idul Fitri, yang mana diproyeksikan akan terdapat sebanyak 122,1 juta perjalanan wisatawan. Lalu ada insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) yang ditambah sebesar 6% untuk tiket transportasi.

Kemudian ada diskon tarif tol 20% untuk perjalanan jarak jauh di beberapa ruas tol, pada H-7 hingga H-4 Lebaran, serta H+7 hingga H+8 Lebaran. Pemerintah juga memberikan percepatan program kendaraan bermotor listrik yang telah disepakati bantuan Pemerintah sebesar Rp 7 juta per unit motor.

Selain itu, Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan bagi pekerja/buruh dan Bonus Hari Raya (BHR) Keagamaan bagi pengemudi dan kurir pada layanan angkutan berbasis aplikasi. Ini dibayarkan paling lambat 7 hari sebelum Hari Raya Idulfitri.Sedangkan untuk penyaluran THR ASN Pusat dan Daerah serta pensiunan dilakukan paling lambat 2 minggu sebelum Idul Fitr

Selanjutnya program belanja nasional, antara lain Friday Mubarak pada 28 Februari-28 Maret 2025 dengan target transaksi sebesar Rp 75-77 triliun. Lalu ada BINA Lebaran pada 14-30 Maret 2025 dengan target transaksi Rp 30 triliun, serta kampanye belanja online Ramadhan di seluruh e-commerce.

Di samping menyiapkan berbagai kebijakan untuk menjaga perekonomian, Airlangga mengatakan, pemerintah juga terus memonitor dinamika ekonomi global yang terus mengalami perubahan, salah satunya terkait kebijakan ekonomi baru di Amerika Serikat seperti terkait tarif.

Meskipun sejumlah negara menghadapi risiko resesi yang lebih tinggi, Airlangga memastikan Indonesia tetap berada dalam posisi yang baik. Menurut data Bloomberg pada Februari 2025, probabilitas resesi Indonesia kurang dari 5%, jauh lebih rendah dibandingkan negara lain seperti Meksiko (38%), Kanada (35%), dan Amerika Serikat (25%).

"Namun demikian, dengan fondasi ekonomi nasional yang solid, diversifikasi mitra dagang, serta hilirisasi yang terus diperkuat, Indonesia berpeluang besar menjaga stabilitas dan daya saingnya ditengah gejolak ini," ujar Airlangga.

"Tentu diperlukan komitmen dan sinergi dari semua pihak untuk bekerja bersama dalam terus membangun fundamental ekonomi yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan," pungkasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.