Idul Fitri: Momen Mengajarkan Anak untuk Mengelola Uang
GH News March 16, 2025 08:05 PM

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Momen lebaran adalah salah satu momen yang ditunggu-ditunggu oleh orang Islam, termasuk anak-anak. Salah satu momen saat lebaran adalah momen mudik ke kampung halaman yang salah satu tujuannya adalah untuk bersilaturahmi ke sanak saudara.

Mudik Lebaran

Mudik lebaran adalah salah satu momen yang ditunggu oleh orang yang bekerja di kantor-kantor pemerintah, pegawai pabrik, pegawai swasta, bahkan pengusaha yang di perantauan. Mudik merupakan kegiatan pulang ke kampung halaman.

Orang melakukan mudik memiliki tujuan untuk (1) menjalin silaturahmi dengan orang tua, kerabat, serta tertangga, (2) berbagi hasil rezeki dengan sanak saudara yang ada di kampung halaman, dan (3) wisata atau rekresiasi guna menghilangkan penat saat bekerja (diperantauan).

Momen Berbagi Hasil Rezeki

Salah satu tujuan mudik ke kampung halaman adalah berbagi hasil rezeki kepada sanak saudara yang ada di kampung halaman. Berbagi hasil rejeki ini termasuk kepada anak-anak yang masih kecil, misal keponakan dan lain sebagainya.

Saat momen ini, anak-anak menerima salam tempel berupa uang (dapat disebut dengan THR), misalnya Rp10.000; Rp20.000, bahkan Rp100.000. Dengan demikian, anak-anak pada momen ini dapat mengumpulkan uang ratusan ribu bahkan jutaan rupiah.

Dengan demikian, muncul pertanyaan “uang hasil lebaran tersebut oleh anak-anak akan digunakan untuk apa? Apakah dihabiskan semua untuk memberi mainan baru? atau diinvestasikan kepada orang tua?”

Mengelola Uang Hasil Momen Lebaran

Momen lebaran adalah salah satu momen yang tepat bagi orang tua untuk mengajarkan kepada anak terkait dengan cara mengelola uang dari hasil momen lebaran (THR).

Berikut beberapa cara yang perlu diajarkan kepada anak terkait dengan cara mengelola uang dari hasil momen lebaran (THR): Pertama, ajarkan anak terkait dengan konsep uang, misalnya terkait dengan pendapatan, pengeluaran, menabung, dan berbagi kepada sesama.

Konsep ini diterapkan untuk menanamkan sikap positif anak terhadap uang. Namun, menerapkan konsep uang kepada anak membutuhkan waktu yang cukup lama karena sejatinya dunia anak-anak adalah “dunia bermain”.

Kedua, jarkan anak terkait membuka tabungan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bahwa uang yang diperoleh juga harus disisihkan untuk keperluan di masa yang akan datang.

Ketiga, mengajarkan anak untuk berdonasi. Pada momen ini juga momen yang baik untuk memahamkan kepada anak, bahwa uang yang kita miliki ada bagian orang lain. Orang tua dapat memberikan pemahaman kepada anak terkait dengan zakat, infak, maupun sodakoh.

Mengajarkan anak terkait dengan mengelola uang dari hasil momen lebaran (THR) adalah tahap awal memberikan pemahaman kepada anak terkait cara mengelola keuangan secara bijak. Dengan demikian, pada momen ini adalah momen awal untuk menumbuhkan sikap positif kepada anak.

***

*) Oleh : Amir Hidayatulloh, Dosen Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Ahmad Dahlan.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.