Aktivitas Santri Boarding School Selama Ramadan, Sudah Biasa Aktvitas Padat
Zainuddin March 17, 2025 06:31 PM

SURYAMALANG.COM, MALANG - Kegiatan siswa atau santri Internasional Islamic Boarding School (IIBS) Baitul Manshurin Malang sangat padat selama Ramadan.

Para santri sibuk beraktivitas keagamaan mulai dari mengaji, menghafal Al-Qur'an dan hadis, dan sebagainya.

Para santri juga harus menghatamkan Al-Qur'an selama Ramadan. "Sebenarnya kegiatan santri selama Ramadan sama dengan hari biasanya. Hanya saja ketambahan buka, sahur, dan Salat Tarawih," kata Reyhan Huda Permana, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMA IIBS Tahfidz Al Manshurin kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (14/3).

Meskipun sedang menjalani puasa, para siswa menjalani aktivitas seperti hari biasa. Misalnya latihan pencak silat, latihan baris-berbaris, bermain badminton, dan membaca Al-Qur'an.

Puasa tidak menghalangi para santri untuk beraktivitas seperti biasa. Reyhan menyebutkan para santri sudah sudah terbiasa melakukan aktivitas padat.

Setelah sahur, para santri akan mengikuti pengajian, lalu disambung dengan kegiatan di sekolah. Setelah Asar, para santri mengikuti pengajian sambil menunggu berbuka bersama. Para santri kembali mengikuti pengajian setelah Salat Tarawih.

"Sebenarnya kegiatan tidak berubah. Kegiatan sehari-hari memang sudah seperti itu. Mungkin hanya berbuka, sahur, dan Salat Tarawih yang berbeda," imbuhnya.

Khusus Ramadan ini, IIBS Baitul Manshurin Malang ini memiliki Program Lima Sukses Ramadhan, yaitu sukses puasa, sukses tadarus Al-Qur'an, sukses salat dan tarawih, sukses mencari Lailatul Qadar, dan sukses zakat fitrah. "Kami juga ada pengajian tafsir Al-Qur'an dan Hadis," terangnya.

Para santri juga belajar mengaji Shahih Bukhari, Kitab Sunan Tirmidzi, Kitab Ibnu Majah, dan sebagainya. Juga ada kegiatan khusus bernama Asrama Ramadhan untuk mengajak para santri mengkaji beberapa materi khusus yang berhubungan dengan agama Islam. "Seperti membahas tentang kesucian, dan mengkaji doa-doa yang ada dalam Al-Qur'an," ujarnya.

Ramadan juga menjadi momentum memperdalam keilmuan Islam bagi para santri Pondok Pesantren Internasional Abdul Malik Fadjar. Pesantren yang berada di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang ini mengedepankan model pendidikan abad ke-21.

Direktur Pondok Pesantren Internasional Abdul Malik Fadjar, Suprat mengatakan model pendidikan abad ke-21 menekankan anak yang kritis, kolaboratif, komunikatif, dan inovatif. "Skil semacam ini yang kami kolaborasikan dalam materi," kata Suprat, Sabtu (15/3).

Dalam momentum Ramadan ini, materi pembelajaran diperdalam melalui Baitul Arqam. Dalam pembelajaran ini, para santri belajar berpikir kritis terhadap kondisi sosial masayarakat. "para santri harus bisa melihat realitas, memecahkan masalah, dan memberikan solusi," tambahnya.

Pondok Pesantren Internasional Abdul Malik Fadjar pun mendatangkan pemateri yang kompeten dalam Baitul Arqam selama Ramadan. Metode pembelajaran yang mengkomunikasikan ide dan gagasan dengan paduan isi hadis dan Al-Qur'an membuat anak-anak senang belajar atau joyfull learning.

"Joyfull learning adalah pendidikan bisa melahirkan kesadaran. Kami bangun lewat kritikal thinking. Anak-anak ditantang untuk memberikan argumen dan solusi. Dalam prosesnya, joyfull learning itu tidak hanya diceramahi saat belajar," urainya.(M Rifky Edgar/Benni Indo)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.