Konflik Jokowi & Deddy Sitorus soal Utusan, Puan: Sudahi Hal Buat Pecah Belah, Bangsa Perlu Dibangun
GH News March 17, 2025 08:05 PM

Ketua DPP PDIP, Puan Maharani buka suara terkait panasnya hubungan antara Presiden ke7 RI, Joko Widodo (Jokowi) dan politisi PDIP, Deddy Sitorus.

Diketahui, panasnya hubungan mereka usai adanya tudingan dari Deddy bahwa Jokowi mengirimkan utusan saat akan memecatnya dari PDIP.

Puan mengatakan seharusnya halhal yang membuat adanya konflik maupun hubungan terpecah belah harus dihentikan.

"Jadi, sudahi halhal yang kemudian hanya membuat kita ini terpecah belah. Sudahi halhal yang membuat kita ini kemudian hanya berkutat dengan halhal yang kemudian membuat kita itu saling berprasangka," kata Puan saat di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/3/2025).

Ketua DPR itu juga mengungkapkan bangsa Indonesia masih perlu dibangun secara bersamasama.

Sehingga, Puan meminta semua orang harus berkontribusi untuk mencapainya.

"Bangsa ini perlu kita bnagun, enggak bisa sendirian. Bangsa ini harus kita bangun bersamasama."

"Jadi, semua yang mempunyai kontribusi, yang mempunyai pemikiran baik untuk bangsa ini, ya marilah, ayo kita samasama bangun bangsa ini dengan pemikiran positif ke depan," jelasnya.

Selanjutnya, saat dikonfirmasi terkait hubungan antara Jokowi dan PDIP, Puan tidak menjelaskan secara gamblang.

Dia hanya mengungkapkan setiap manusia memiliki kesalahan dan bukanlah makhluk hidup yang sempurna.

"Tapi, kita ingat bahwa membangun bangsa itu enggak bisa sendirian, kita semuanya itu pasti semua punya kesalahan," jelasnya.

"Kita juga harus intropeksi diri bahwa bagaimana ke depan untuk bangsa ini dengan problem global dan masalahmasalah yang tidak mudah kita selesaikan sendiri," sambung Puan.

Sebelumnya, Jokowi buka suara soal isu adanya utusan yang menemui PDIP sebelum dirinya dipecat sebagai kader pada pertengahan Desember 2024.

Jokowi mengaku tidak tahu terkait sosok yang disebut utusannya tersebut.

Dia pun meminta kepada PDIP untuk bukabukaan terkait identitas utusan yang dimaksud tersebut.

“Nggak ada (komentar). Ya harusnya disebutkan siapa biar jelas. Nggak ada,” katanya di kediamannya di Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Jumat (14/3/2025), dikutip dari Tribun Solo.

Jika benar ada utusan ke PDIP sebelum pemecatan, Jokowi menegaskan tidak terlibat dalam perintah tersebut.

Menurutnya, tidak ada urgensi baginya terkait dikirimnya utusan ke PDIP.

Mantan Wali Kota Solo itu lantas menyinggung soal dirinya yang tidak membalas meski dituduh macammacam.

“Kepentingannya apa saya mengutus untuk itu. Coba logikanya. Saya udah diam loh ya. Difitnah saya diam. Dijelekkan saya diam. Dimakimaki saya diam. Tapi ada batasnya,” tuturnya.

Setelah itu, Deddy membalas pernyataan Jokowi tersebut dengan mengajaknya ngopi bareng.

"Siapa orangnya, kalau Jokowi mau tahu bisa saya kasih tahu sambil ngopi dengan beliau," kata Deddy, Sabtu (15/3/3025).

Lalu, Deddy mengklarifikasi bahwa dirinya tidak pernah mengatakan Jokowi mengirim utusan untuk datang ke PDIP.

Namun, dia mengatakan ada utusan yang datang ke PDIP dan meminta agar Jokowi tidak dipecat.

"Jokowinya mungkin baperan atau mau bikin drama, silahkan dicek video saya," jelasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.