TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Suriah yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) terlibat bentrok tentara Lebanon di perbatasan kedua negara itu.
Bentrokan hari Minggu, (16/3/2025), itu terjadi setelah pasukan Suriah melepaskan tembakan artileri dan meluncurkan roket ke kota-kota perbatasan di Lebanon. Tentara Lebanon lalu membalas serangan itu.
Al Mayadeen melaporkan Lembah Bekaa di Lebanon terus dihujani serangan selama tiga jam dengan roket dan artileri dari wilayah Suriah.
Pasukan Suriah juga disebut meluncurkan drone atau pesawat nirawak ke Lebanon.
Beberapa roket yang ditembakkan dari area pedesaan di Qusayr dilaporkan menghantam Kota Qasr di perbatasan Lebanon.
Dilaporkan ada korban tewas di pihak Lebanon, termasuk seorang anak. Sementara itu, Al Jazeera menyebut ada delapan anggota Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Suriah yang tewas dalam bentrokan tersebut.
Pertempuran dimulai beberapa jam setelah ada tiga pejuang HTS yang ditemukan tewas di wilayah Lebanon.
Ketiganya diserahkan kepada pihak Suriah oleh Angkatan Bersenjata Lebanoan dan organisasi Sabit Merah.
Kantor Kemenhan Suriah mengatakan "milisi Hizbullah" menculik tiga pejuang itu di perbatasan. Ketiganya lalu dibawa ke perbatasan Lebanon dan dibunuh di sana.
Adapun laporan lainnya menyebut ketiganya sudah berada di Lebanon dalam keadaan meninggal.
Sementara itu, surat kabar Lebanon bernama Annahar mengatakan hari ini ada dua pemuda Lebaon yang ditemukan meninggal di area Matraba di dekat perbatasan.
Mereka dilaporkan diculik dari rumah mereka di Lebanon oleh aparat keamanan Suriah lalu dibunuh.
Otoritas Suriah mengatakan pihaknya kini melawan Hizbullah di Lebanon. Di sisi lain, Hizbullah melalui pernyataannya sudah membantah bahwa mereka terlibat dalam insiden terbaru itu.
"Desa dan kota Lebanon di daerah itu menjadi target tembakan dari wilayah Suriah. Satuan militer membalas ke sumber tembakan itu dengan senjata yang sesuai, menguatkan pengerahannya, dan menjaga keamanan," kata Angkatan Bersenjata Lebanon.
"Kontak di antara komando tentara dan otoritas Suriah dilanjutkan guna menjaga keamanan dan stabilitas di area perbatasan."
Pasukan Suriah dilaporkan sudah mengirim bala bantuan ke perbatasan Lebanon.
Bentrokan terbaru ini terjadi sebulan setelah bentrokan besar antara pasukan Suriah dan suku-suku Lebanon.
Saat itu pasukan Suriah mengerahkan pasukan untuk membangun titik pemeriksaan yang disebut bertujuan untuk mencegah penyelundupan.
Setelah ada kesepakatan dengan Angkatan Bersenjata Lebanon, suku-suku itu menarik diri dari perbatasan dan bentrokan selesai.
(*)