Ada Temuan Beras Kutu, Bos Bapanas Jamin yang Beredar di Masyarakat Bagus
GH News March 18, 2025 10:04 AM

Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan beras yang beredar di masyarakat bagus. Hal ini disampaikan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi di tengah temuan beras impor yang berkutu.

Arief mengatakan pemerintah tidak akan mendistribusikan beras yang tidak laik. Apabila ada temuan beras berkutu, Arief menilai hal tersebut hanya di beberapa kasus saja.

"Jadi kalau mendistribusikan harus yang bagus, kalau ada misalnya yang ditemukan seperti it, itu sebenarnya kasuistis. Jangan di blow up kayak semua (berkutu), enggak, itu harus ada treatment secara berkala. Pangan itu kan harus dipelihara, tapi kita semua sepakat bahwa yang didistribusikan harus yang bagus," kata Arief saat ditemui di Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2025).

Arief menerangkan selama ini penyaluran beras baik untuk SPHP maupun bantuan pangan, pihaknya selalu menjaga kualitas. Dia pun mengapresiasi Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto yang melaporkan terkait temuan tersebut.

Menurut Arief, beras dapat berkutu karena kondisi tempatnya lembab. Dia pun mengakui beras cadangan pangan memang ada hama. Untuk itu, perlunya perawatan dengan fumigasi secara berkala.

"Jadi ada waktunya tapi kualitas yang masuk ke Bulog, itu kualitasnya harus baik. Setelah itu ada pemeliharaan, misalnya beras 3 bulan 4 bulan, 6 bulan, atau misalnya sampai setahun, ada perawatannya," terang Arief.

Arief pun telah menelepon Direktur Utama Perum Bulog Novi Helmy untuk mengecek kualitas beras di semua gudang Bulog.

"Sebagai Kepala Badan Pangan, saya minta tolong, kemarin saya telepon Pak Dirut Bulog supaya bisa mengecek kembali beras-beras yang ada di gudang. Dan saya yakin Bulog juga mengerjakan," jelas Arief.

Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto mengaku menemukan stok beras berkutu saat melakukan kunjungan ke Yogyakarta. Ia menyebut, beras itu merupakan stok impor yang dilakukan tahun lalu.

"Pada reses lalu, pada kunjungan kerja yang lalu, saya memimpin tim ke Jogja, dan kami meninjau Gudang Bulog. Di situ kami menemukan masih banyak beras sisa impor yang lalu di dalam gudang Bulog yang sudah banyak kutunya," kata Titiek Soeharto dalam rapat kerja dengan Kementerian Pertanian, Selasa (11/3/2025).

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap laporan dari Perum Bulog terkait temuan beras impor berkutu. Berdasarkan laporan itu, Amran menyebut jumlahnya sebanyak 100 ribu sampai 300 ribu ton di seluruh Indonesia.

Amran akan menghubungi Direktur Utama Perum Bulog Novi Helmy Prasetya untuk menindaklanjuti masalah tersebut. "Bulog melaporkan memang ada 100 ribu sampai 300 ribu (ton) di seluruh Indonesia dari 2 juta (ton beras). Ini sudah masuk list, termasuk di Jogja. Kami akan minta lagi untuk dipercepat di Jogja. Minta maaf Bu Ketua," kata Amran dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI, Selasa (11/3/2025).

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.