Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Halaman 231 Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka
Suci BangunDS March 18, 2025 10:34 AM

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kunci jawaban mata pelajaran Bahasa Indonesia halaman 231 kelas 10 SMA/MA Kurikulum Merdeka Edisi Revisi karangan Fadillah Tri Aulia dkk terbitan Kemdikbudristek tahun 2023.

Pada halaman 231 buku Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Kurikulum Merdeka Edisi Revisi, siswa diminta mengerjakan Tabel 6.5 Isian Jenis Citraan dalam Puisi.

Pembahasan ini, diulas dalam Bab 6 "Berkarya dan Berekspresi Melalui Puisi".

Selengkapnya, simak kunci jawaban mata pelajaran Bahasa Indonesia halaman 231 Kelas 10 SMA/MA.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Halaman 231 Kurikulum Merdeka

  • Kunci Jawaban Soal Bahasa Indonesia Halaman 231 Kelas 10 SMA

2.  Pengimajian (Citraan)

Pengimajian atau citraan merupakan kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan efek khayalan atau imajinasi pada diri pembacanya sehingga seolah-olah ikut merasakan, mendengar, melihat, meraba, dan mengecap 
sesuatu yang diungkapkan dalam puisi.

Ada beberapa jenis citraan berdasarkan efek imajinasi yang ditimbulkan pada pembaca, yaitu citraan penglihatan, citraan pendengaran, citraan perabaan, citraan pengecapan, citraan penciuman, dan citraan gerak (Pradopo, 2012: 80).

Untuk memahaminya, bacalah dengan saksama kutipan puisi yang tersedia pada tabel 6.5, kemudian tentukan jenis citraan dan efeknya bagi pembaca!

Tabel 6.5 Isian Jenis Citraan dalam Puisi

  1. Kutipan Puisi:  Kebun Hujan
     ....
     Subuh hari kulihat bunga-bunga hujan dan 
    daun-daun hujan/
     berguguran di kebun hujan, bertaburan jadi 
    sampah hujan.
     ...
     (Joko Pinurbo, Antologi Celana Pacar Kecilku di Bawah 
    Kibaran Sarung, 2007)
    Jenis Citraan: Citraan Penglihatan (Visual)
    Efek bagi Pembaca: Pembaca dapat mendengar suara kepakan sayap kelelawar, hujan menetes dari daun, dan langkah kuda yang gelisah.
  2. Kutipan Puisi: Asmarandana
     ...
     Ia dengar kepak sayap kelelawar dan guyur sisa/
     hujan dari daun/
     karena angin pada kemuning. Ia dengar resah 
    kuda/
     serta langkah
     ...
     (Goenawan Mohamad, Antologi Asmaradana, 1992)
    Jenis Citraan: Citraan Pendengaran (Auditori)
    Efek bagi Pembaca: 
  3. Kutipan Puisi: Pemandangan Senjakala
     ....
     Kelelawar-kelelawar raksasa datang dari langit 
    kelabu tua/
     Bau mesiu di udara, Bau mayat. Bau kotoran 
    kuda
     ....
     (WS. Rendra, Antologi Blues untuk Bonnie, 2008)
    Jenis Citraan: Citraan Penciuman (Olfaktori)
    Efek bagi Pembaca: Pembaca seolah-olah mencium bau mesiu, mayat, dan kotoran kuda yang menciptakan suasana mencekam.
  4. Kutipan Puisi: Di Sisimu
     ....
     Dekaplah aku meski bukan/
    untuk yang terakhir kali. Angin terasa dingin/di 
    batin. 
    ....
     (Soni Farid Maulana, Antologi Angsana, 2007)
    Jenis Citraan: Citraan Perabaan (Taktil)
    Efek bagi Pembaca: Pembaca dapat merasakan sensasi dinginnya angin yang menyentuh tubuh, serta nuansa emosional yang mendalam.
  5. Kutipan Puisi: Diponegoro
     ....
    Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
    Jika hidup harus merasai
    Maju
    Serbu
     Serang
     Terjang
     ....
     (Chairil Anwar, Antologi Aku Ini Binatang Jalang, 1993)
    Jenis Citraan: Citraan Gerak (Kinestetik)
    Efek bagi Pembaca: Pembaca merasakan semangat perjuangan dan pergerakan yang penuh dinamika
  6. Kutipan Puisi: Pembicaraan
     ....
     yang ada hanya sorga. Neraka
     adalah rasa pahit di mulut
     waktu bangun pagi
     ....
     (Soebagio Sastrowardojo, Antologi Daerah Perbatasan, 1982)
    Jenis Citraan: Citraan Pengecapan (Gustatori)
    Efek bagi Pembaca: Pembaca dapat membayangkan rasa pahit di mulut, yang menjadi metafora perasaan tidak nyaman.
  7. Kutipan Puisi: Kebun Hujan
     ....
     Aku terbangun dari rerimbun ranjang, 
    menyaksikan angin/
     dan dingin hujan bercinta-cintaan di bawah 
    rerindang hujan.
     ....
     (Joko Pinurbo, Antologi Celana Pacar Kecilku di Bawah 
    Kibaran Sarung, 2007)
    Jenis Citraan: Citraan Perabaan (Taktil)
    Efek bagi Pembaca: Pembaca dapat merasakan dinginnya hujan dan hembusan angin yang menemani suasana pagi.
  8. Kutipan Puisi: Di Tengah Jalan
     ...
    Sayup-sayup terdengar suara kereta 
    penghabisan/
     Gerbong-gerbong dikosongkan tinggal muatan 
    kematian/
     Di tengah jalan terdengar lolongan bersahutan.
     ....
     (Leon Agusta, Antologi Gendang Pengembara, 2012)
    Jenis Citraan: Citraan Pendengaran (Auditori)
    Efek bagi Pembaca: Pembaca dapat mendengar suara kereta yang perlahan menjauh dan lolongan yang menyeramkan.
  9. Kutipan Puisi: Catatan Kaki Sehabis Demonstrasi
     ....
     aku melihat diam
     tak seorang saja
     tapi satu bangsa
     kulihat batu
     padahal manusia
     menunggu waktu
     ....
     (Radhar Panca Dahana, Antologi Lalu Waktu. 1994)
    Jenis Citraan: Citraan Penglihatan (Visual)
    Efek bagi Pembaca: Pembaca dapat membayangkan situasi demonstrasi yang penuh ketegangan dengan gambaran orang-orang yang tampak seperti batu.
  10. Kutipan Puisi: Suara Terompet Akhir Tahun
     ....
     di ujung malam sedingin
     es dalam kulkas;
     apa yang kau harap
     dari suara
     terompet akhir tahun?
     ....
     (Soni Farid Maulana, Antologi Selepas Kata, 2004)
    Jenis Citraan: Citraan Perabaan (Taktil)
    Efek bagi Pembaca: Pembaca dapat merasakan dinginnya malam yang diibaratkan seperti es dalam kulkas.

*) Disclaimer:

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.