Terpaksa Sahur dengan Mi Instan gegara Bangun Mepet Imsak? Simak Nih Saran Dokter
GH News March 19, 2025 05:04 AM

Makan sahur yang dilakukan sekitar pukul 3 hingga 4 pagi akan terasa sangat berat bagi sebagian orang. Rasa kantuk akibat bangun terlalu pagi ini membuat kita malas untuk menyajikan makanan yang membutuhkan tenaga ekstra, sehingga kita tergoda untuk menyajikan makanan yang mudah dibuat saja.

Terlebih bagi mereka yang tinggal di perantauan, mereka harus menyiapkan makanan tersebut sendirian, sehingga makan mi instan saat sahur bisa jadi pilihan tepat.

Spesialis penyakit dalam dr Yunita Indah Dewi, SpPD, mengatakan sebaiknya mi instan tidak dijadikan menu utama saat sahur. Pasalnya, makanan ini rendah nutrisi dan dapat memicu masalah kesehatan, terutama bagi pengidap gangguan asam lambung.

Namun jika tak ada pilihan lain, dr Yunita menyarankan agar konsumsi mi instan dibatasi dan dikombinasikan dengan sayuran, serta sumber protein agar lebih bernutrisi.

"Sebaiknya tidak mengonsumsi mi instan saat sahur karena rendah serat dan protein, tetapi tinggi lemak. Bagi penderita maag, ini bisa meningkatkan risiko kambuh saat puasa," jelas dr Yunita saat berbincang dengan detikcom, Selasa (18/2/2025).

Selain kandungan nutrisinya yang rendah, mi instan juga memiliki jumlah kalori yang cukup tinggi. Jika dikonsumsi terlalu sering, ini dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan selama bulan puasa.

"Ini perlu dilakukan agar kebutuhan gizi tubuh tetap terpenuhi," tambahnya.

Senada, spesialis gizi dr Johanes C Chandrawinata, SpGK, mengungkapkan mi instan memiliki kalori yang cukup tinggi tapi nutrisinya tidak seimbang.

Selain itu, mi instan mengandung kadar garam yang tinggi. Konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil, yang pada akhirnya berisiko menyebabkan dehidrasi dan mengganggu kelancaran ibadah puasa.

Meski demikian, dr Johanes menegaskan bahwa sahur dengan mi instan tidak sepenuhnya dilarang. Agar lebih sehat, ia menyarankan untuk mengurangi porsi mi instan dengan menggantinya sebagian dengan mi shirataki.

Dikutip dari EatingWell mi shirataki adalah jenis mi Jepang yang terbuat dari ubi konjak . Mi ini dibuat dengan mencampur tepung konjak dengan air, lalu membentuk campuran tersebut menjadi mi. Mi shirataki sangat rendah kalori dan karbohidrat serta telah menjadi populer sebagai alternatif pasta tradisional yang rendah karbohidrat dan bebas gluten.

"Jadi sebaiknya kalau kepepet, itu mi instannya dibagi dua. Jadi setengah mi instan biasa ditambah setengah mi shirataki. Tapi ingat, kan anjurannya mengurangi asupan lemak juga, jadi mungkin minyaknya dikurangi," kata dia.

"Tambahkan sayuran dan juga protein, entah itu telur atau daging. Asal dagingnya tanpa lemak. Jadi, dengan begitu tentunya masih memenuhi kecukupan gizi, walaupun makan mi instan," tuturnya.




© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.