3 Makanan Ringan Ini Kembali Hadir di Pasar Indonesia, Dijamin Bikin Nostalgia
Poetri Hanzani March 19, 2025 02:34 PM

Nakita.id- Moms, camilan atau makanan ringan merupakan makanan yang dikonsumsi di antara waktu makan utama.

Umumnya, camilan memiliki porsi yang lebih kecil dan bisa berupa makanan manis, gurih, atau sehat, tergantung pada preferensi masing-masing.

Moms tentu sudah tidak asing dengan makanan ringan seperti Lay’s, Cheetos, dan Doritos. Kini, ketiga produk tersebut kembali hadir di pasar Indonesia di bawah naungan PepsiCo Indonesia.

Produksi Lay’s dijadwalkan dimulai pada Rabu, 12 Maret 2025, bersamaan dengan Doritos yang juga telah mulai diproduksi.

Sementara itu, Cheetos lebih dulu diproduksi sejak Januari 2025 dan sudah tersedia di beberapa peritel.

"Produksi Lay’s telah dimulai. Kali ini, varian yang diproduksi mencakup saus pedas manis serta varian yang paling dinantikan, yaitu seaweed. Banyak yang penasaran kapan varian seaweed akan kembali? Kini, akhirnya sudah tersedia lagi.

Selain Lay’s, Doritos juga telah diproduksi, sementara Cheetos sudah beredar di pasaran. Dengan demikian, Lay’s, Cheetos, dan Doritos kini kembali hadir secara lengkap," ujar Gabrielle Angriani Johny, Director of Government Affairs and Corporate Communications PepsiCo Indonesia, dalam acara PepsiCo Indonesia Iftar Media Gathering di Seribu Rasa Gunawarman, Rabu (12/3/2025).

Sebagai informasi, PepsiCo Indonesia akan membuka pabrik pertamanya di Indonesia, tepatnya di Deltamas, Cikarang, Jawa Barat.

Perusahaan ini berinvestasi sebesar 200 juta USD untuk membangun fasilitas manufaktur makanan ringan pertama di Cikarang, yang berdiri di atas lahan seluas 60.000 m² dan mulai beroperasi pada awal tahun 2025.

"Pada bulan Januari, pabrik kami akhirnya mulai beroperasi dan proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Peluncuran resmi pabrik ini akan dilakukan dalam waktu dekat. Total investasi yang telah dialokasikan mencapai 3,3 triliun rupiah untuk pembangunan pabrik makanan ringan di Cikarang. Produksi dilakukan secara bertahap sejak Januari hingga akhir Maret, dimulai dengan Cheetos, dilanjutkan dengan Doritos, dan terakhir Lay’s," tambahnya.

Fasilitas ini akan menggunakan 100% energi terbarukan dan memanfaatkan 100% air daur ulang dengan pendekatan net water positive sejak hari pertama beroperasi.

"Pep+ merupakan komitmen kami dalam menjaga keberlanjutan. Pabrik ini akan menggunakan listrik sepenuhnya dari energi terbarukan sejak awal operasionalnya. Selain itu, kami juga menerapkan sistem daur ulang air untuk memastikan konsumsi air yang lebih berkelanjutan," jelasnya.

Selain itu, PepsiCo juga terus berupaya mengembangkan program bagi para petani di Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Gabrielle menambahkan bahwa pihaknya telah mengajak beberapa petani dari Jawa Barat untuk mengunjungi pertanian kentang di Thailand.

"Selain produksi, kami juga berfokus pada pengembangan program bagi petani. Lay’s menggunakan kentang industri yang berbeda dari kentang biasa. Beberapa waktu lalu, kami mengundang petani dari Jawa Barat untuk melihat langsung pertanian kentang di Thailand.

PepsiCo Thailand telah berhasil mengembangkan pertanian kentang industri dengan hasil optimal yang mampu memenuhi kebutuhan pabrik. Kami berharap para petani di Indonesia dapat menerapkan teknik serupa agar hasil panennya bisa dijual ke PepsiCo, sehingga meningkatkan kesejahteraan mereka. Selain kentang, kami juga mendukung pertanian jagung," tambahnya.

"Kehadiran PepsiCo diharapkan dapat memberikan dampak positif, baik dalam penyediaan lapangan kerja di pabrik dan kantor, pengembangan pertanian, peningkatan kesejahteraan petani, hingga kontribusi sosial bagi komunitas, seperti mendukung perempuan di Cikarang dan merenovasi sekolah," ujar Gabrielle.

Tak hanya sampai di situ, dalam waktu dekat, akan ada beberapa varian baru Lay’s yang siap diproduksi.

"Ke depannya, akan ada varian baru Lay’s yang akan segera diproduksi. Saat ini, varian yang tersedia di pasaran masih terbatas pada dua pilihan. Selain itu, produk PepsiCo juga memiliki perbedaan seperti pada Doritos, yang berbahan dasar jagung.

Setiap batch jagung yang dikirim ke PepsiCo harus melalui uji kualitas, sehingga tidak bisa menggunakan jagung sembarangan. Meskipun produksi jagung di Indonesia cukup melimpah, tidak semuanya memenuhi standar yang kami butuhkan," jelasnya.

*

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.