Polisi Kantongi Identitas Oknum LSM yang Tusuk Satpam Sekolah Tangerang Diduga Tolak Beri THR
Acos Abdul Qodir March 19, 2025 10:36 PM

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Polisi masih menyelidiki kasus penusukan terhadap Karyono, seorang satpam SMKN 9 Kabupaten Tangerang Banten oleh anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang diduga ditolak karena meminta THR.

Kapolresta Tangerang Kombes Baktiar Joko Mujiono mengatakan saat ini pelaku yang diduga dua orang itu pelaku sedang diburu pihak kepolisian.

"Identitas pelaku sudah diketahui sedang dilakukan pengejaran," kata Baktiar saat dihubungi, Rabu (19/3/2025).

Adapun Baktiar mengatakan latar belakang penusukan tersebut karena pihak sekolah tak merespons surat yang dibuat oleh LSM tersebut.

Namun, Baktiar tak merinci apakah surat tersebut berisikan permintaan THR yang dilakukan oleh anggota LSM tersebut.

"(Kejadian dilatarbelakangi diduga) karena tidak merespon surat dari LSM tersebut," imbuhnya.

Untuk informasi, Seorang satpam di SMKN 9 Kabupaten Tangerang, bernama Karyono, jadi korban pengeroyokan dan penusukan oleh dua orang oknum yang diduga berasal dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerhana, pada Senin (17/3/2025). 

Kapolres Tangerang Kota, Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono menuturkan, peristiwa itu bermula ketika dua orang oknum LSM tersebut, mendatangi SMKN 9 pada Senin siang. 

Tujuannya, untuk bertemu salah satu staf sekolah dan menanyakan terkait tanggapan pihak SMKN 9 soal surat yang dikirim sebelumnya. 

"Pelaku datang ke sekolah SMKN 9 Kabupaten Tangerang dan langsung menuju ruang Tata Usaha (TU) dan di ruang Tata Usaha diduga pelaku bertemu dengan saksi, Siti Fauziah dan Sarti," kata Baktiar kepada wartawan.

"Kemudian diduga pelaku mengaku dari oknum LSM menanyakan tanggapan terkait surat yang telah dikirim sebelumnya," tambahnya. 

Setelah menemui dua saksi lanjut Baktiar, pelaku kemudian diarahkan untuk menemui Mansur, sebagai Kasi Humas SMKN 9.

Setelahnya, dua pelaku itu pergi dan terjadi cekcok dengan dua korban, yakni Karyono dan Sunarto. 

"Terjadi cekcok mulut antara korban dengan diduga pelaku, kemudian terjadi pemukulan dan penusukan terhadap korban oleh diduga pelaku dengan menggunakan sebilah pisau," ujar Baktiar. 

Atas hal tersebut, Karyono pun mengalami luka tusuk pada bagian kepala belakang, sementara Sunarto mengalami luka pada bagian hidungnya. 

"Karyono Mengalami luka tusuk pada bagian kepala belakang, korban Sunarto mengalami luka memar pada bagian hidung, dan atas kejadian tersebut selanjutnya korban dibawa ke RSUD Balaraja," ungkap Baktiar. 

Di samping itu, saksi sekaligus rekan kerja korban, Wahana menjelaskan situasi saat pengeroyokan terjadi. 

Wahana mengatakan, usai terjadi cekcok, salah satu pelaku menghantam wajah Sunarto menggunakan helm. 

Adapun korban lainnya, yakni Karyono mengalami lima luka tusuk, yakni di bagian leher, telinga dan pinggang. 

"Korban pertama dipukul pakai helm, hingga helm tersebut pecah, korban kedua terkena lima luka tusuk, yaitu di leher, telinga sama pinggangnya," kata Wahana saat ditemui di lokasi.

Sekolah: Bukan Dipicu Minta THR

Ilustrasi penusukan.
Ilustrasi penusukan. (dok. Kompas)

Humas SMKN 9 Tangerang, Masyur meluruskan disinformasi yang beredar.

Memang benar terjadi penganiayaan, tapi aksi tersebut bukan tentang THR.

Masyur menjelaskan, kedua pelaku datang menggunakan Honda PCX pada Senin (17/3/2025) siang.

Keduanya datang untuk menindaklanjuti surat berisi dugaan penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan BBM Subsidi.

Sambil berteriak, dua pelaku langsung ke kantor mencari kepala sekolah.

"Jadi mereka berdua datang ke sini saat siang hari, memang ketika masuk ke sekolah, dua oknum itu sedikit teriak, menanyakan keberadaan kepala sekolah," kata Mansyur saat diwawancarai di SMKN 9 Kabupaten Tangerang, Selasa (18/3/2025). 

"Bertemu lah dengan saya waktu itu, dan oknum itu pun menanyakan soal surat yang telah dikirim."

"Isinya bukan soal THR, tapi dua oknum itu menduga kalau SMKN 9 telah menyelewengkan dana BOS dan dana BBM subsidi, padahal itu tidak benar, kami saja tidak ada dana BBM Subsidi," tambahnya. 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.