Pemerintah menerapkan sistem kerja Work From Anywhere (WFA) untuk instansi pemerintahan mulai 24 Maret 2025. Meski begitu, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid memastikan kantor-kantor pertanahan (kantah) di wilayah destinasi mudik tetap buka.
Alasannya, masih banyak masyarakat yang membutuhkan pelayanan pertanahan di momen-momen liburan, termasuk akhir pekan.
"Kita putuskan di kantor-kantor tertentu yang itu menjadi daerah destinasi mudik Itu akan tetap ada pelayanan. Kecuali Jakarta mungkin malah nggak ada pelayanan, karena orangnya mudik semua. Tangsel itu malah tidak ada," ujar Nusron, dalam media gathering di Kantor ATR/BPN, Jakarta Selatan, Rabu (19/3/2025).
Nusron mengatakan para pegawai BPN sendiri sudah terbiasa bergiliran masuk di momen-momen libur dan akhir pekan demi memastikan pelayanan pertanahan di sejumlah wilayah tetap berjalan.
"Jadi memang kita sudah biasa di kantor-kantor tertentu itu, terutama yang di daerah perkotaan, terutama Bekasi, Bogor, Surabaya, Sidoarjo, Semarang, itu setiap hari Sabtu Minggu ada pelayanan weekend," ujarnya.
Ada sejumlah pelayanan yang akan tersedia di Kantah selama periode libur Lebaran. Pelayanan tersebut mulai dari informasi pertanahan, balik nama sertifikat, serta pendaftaran sertifikat untuk pertama kali seperti pada tanah warisan.
"Pendaftaran untuk pertama kali, kan bisa jadi ada tanah warisan yang seumur hidup belum didaftarkan sudah saatnya didaftarkan, mumpung kumpul, tanda tangan semua kan gampang," kata dia.
Selain itu, juga tersedia pelayanan terkait peningkatan kualitas data spasial KW 4, 5 dan 6, di mana itu merupakan sertifikat yang terbit sejak tahun 1961 hingga 1967. Menurut Nusron, pada tahun tersebut sertifikat tak dilengkapi dengan peta kadastral sehingga berpotensi diserobot orang.
"Kita mengimbau kalau bisa mumpung momentum Idul Fitri ini kumpul dengan keluarganya di kampungnya masing-masing, bagi yang punya tanah, yang punya sertifikat yang terbit tahun 1961 sampai tahun 1997, kalau bisa Di migrasi, transformasi ke sertifikat elektronik supaya langsung di situ ada peta kadastralnya," terang Nusron.