Penumpang Pesawat di Soetta Diramal Tembus 3,5 Juta Selama Mudik
GH News March 21, 2025 08:04 AM

PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) memproyeksikan pergerakan penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 3,5 juta penumpang selama periode angkutan lebaran 2025. Jumlah tersebut meningkat 12% dibandingkan tahun lalu.

Pada periode angkutan lebaran 2025 ini akan berlangsung selama 22 hari, yakni 21 Maret - 11 April.

"Soekarno-Hatta justru pergerakannya lebih tinggi dari pergerakan rata-rata nasional. Dan kita memproyeksikan 3,5 juta penumpang yang akan kita layani selama periode posko. Kalau kita bandingkan dengan periode tahun lalu itu meningkatnya 12%," kata Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (20/3/2025).

Sementara itu, Faik mengatakan pergerakan penumpang pesawat di 37 Bandara kelolaannya bakal mencapai 10,8 juta orang. Jumlah itu naik 9% dibandingkan tahun lalu.

Bahkan kata Faik, prediksi jumlah penumpang tersebut juga sudah melebihi dibandingkan sebelum masa COVID-19. Hal ini lantaran adanya kebijakan yang dilakukan pemerintah terkait diskon tiket pesawat.

"Ini sudah lebih tinggi trafiknya dibandingkan dengan sebelum pandemi COVID-19 terutama di tahun 2019. Sehingga memang lebaran tahun ini mudah-mudahan benar-benar bisa berjalan dengan baik dan lancar," katanya.

Pada periode lebaran ini, Faik mengatakan,puncak arus mudik libur lebaran ini akan terjadi pada 28 Maret 2025. Sedangkan pada arus baliknya akan terjadi 7 April 2025.

Untuk menghadapi adanya peningkatan penumpang hingga 9%, Faik mengatakan pihaknya telah mempersiapkan strategi dengan menambahkan jam layanan pada Bandara. Ia mengatakan pada lebaran ini, 37 bandar kelolaannya akan beroperasi 24 jam.

Selain itu, Faik mengatakan penambahan jam operasional tersebut juga bagian dari mengakali adanya keterbatasan jumlah pesawat penerbangan di Indonesia. Serta antisipasi adanya perubahan cuaca.

"Secara khusus saya kasih penekanan kepada semua cabang untuk benar-benar menyiapkan bandara untuk bisa setiap saat bisa dioperasikan 24 jam. Ini antisipasi karena jumlah pesawat yang terbatas. Antisipasi karena kondisi cuaca yang juga harus kita mitigasi secara baik. Jadi prinsipnya itu terus kita koordinasikan termasuk juga nanti kan yang extra flight," katanya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.