TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forum Alumni Telkom University (FAST) mendukung agenda besar pemerintah dalam dunia pendidikan tinggi, khususnya dalam hal pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan hilirisasi industri berbasis sumber daya alam.
Dalam acara FAST Kampus Ramadan 2025 yang digelar di Kampus Telkom University (Tel-U), Bandung, Presiden FAST Sri Safitri menegaskan pentingnya sinergi antara alumni, kampus, dan masyarakat dalam mewujudkan visi tersebut.
Sri Safitri mengungkapkan, dukungan terhadap Astacita, yang menjadi panduan kebijakan pendidikan dan pembangunan nasional.
Terutama pada poin-poin terkait penguatan SDM dan pengembangan industri berbasis teknologi, menjadi prioritas mereka.
"Dengan penekanan terbaru pada bidang Kecerdasan Buatan (AI), kami ingin memastikan generasi berikutnya tidak hanya unggul di tingkat nasional, tetapi juga siap bersaing di kancah global,” ujar Sri dalam keterangan yang diterima, Jumat (21/3/2025).
Menurutnya, acara ini bukan hanya ajang reuni semata, tetapi juga momentum penting untuk menanamkan nilai kepedulian sosial dan memperluas jejaring profesional.
Budi Setiyawan Wijaya, Pembina FAST, menyampaikan bahwa alumni memiliki empat pilar penting yang harus terus diperhatikan: reputasi, koneksi, inspirasi, dan kontribusi.
“Integritas dan kredibilitas suatu institusi sangat dipengaruhi oleh alumninya. Oleh karena itu, alumni harus terus menjaga kualitas hubungan dan memberi inspirasi kepada mahasiswa untuk terus berkembang," kata Budi.
Keberlanjutan Telkom University juga menjadi fokus utama dalam acara ini. Rektor Tel-U, Prof. Dr. Suyanto, menyoroti pentingnya penguatan fondasi keuangan universitas untuk pendidikan yang inklusif dan berkualitas.
Sebagai langkah strategis, Tel-U meresmikan Wall of Fame, yang bertujuan memperkuat dana abadi (endowment fund) universitas.
"Kami ingin memastikan pendidikan ini dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, tanpa terkendala oleh biaya," katanya.
FAST Kampus Ramadan 2025 sukses menggugah semangat kolaborasi, kepedulian sosial, dan pemberdayaan pendidikan.
Mengusung tema 'Sinergitas Alumni Dalam Mendukung Astacita di Lingkup Pendidikan Tinggi'.
Acara ini bertujuan menciptakan dampak nyata bagi masyarakat sekitar dan meningkatkan daya saing lulusan Telkom University di tingkat global.
Sejak awal bulan Maret, rangkaian acara telah dilaksanakan, dari Festival Takjil hingga puncaknya—berbagi kebahagiaan dengan 200 anak yatim piatu serta diskusi strategis yang melibatkan alumni dan tokoh pendidikan serta industri.
Tidak hanya itu, FAST juga menyalurkan bantuan dengan total Rp 550 juta, yang terdiri dari bantuan untuk anak yatim dhuafa, endowment fund, bantuan untuk masjid, hingga beasiswa bagi anak-anak alumni yang telah berpulang.
Dian Prambini, CEO Admedika, menambahkan bahwa dunia kerja kini membutuhkan lebih dari sekadar kecerdasan akademik.
"Mahasiswa harus memiliki keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan kepemimpinan yang kuat untuk bisa bersaing di pasar global," ujarnya.
Acara ini membuktikan bahwa alumni tidak hanya memiliki tanggung jawab terhadap almamater, tetapi juga berperan penting dalam memajukan pendidikan di Indonesia dan melahirkan generasi yang unggul secara global.