3 Polisi Tewas Ditembak di Lampung, Lemkapi Sorot Isu Setoran Sabung Ayam: Jangan Andalkan Pengakuan
Wahyu Aji March 21, 2025 11:34 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Saputra Hasibuan menyoroti isu dugaan setoran dalam kasus judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

Ia menyoroti pernyataan Kapendam 1/Sriwijaya Kolonel inf Eko Syah Putra Siregar yang menyebut ada ikatan komitmen antara Koramil dan Polsek soal setoran uang dari kegiatan judi sabung ayam tersebut.

Edi Hasibuan meminta Kapendam Sriwijaya bijak dan tidak asal bicara kalau hanya berdasarkan pengakuan pelaku.

"Bicaralah bijak dan profesional sesuai fakta  dan jangan justru menyebar fitnah dan informasi yang menyesatkan," ujar Edi Hasibuan kepada Tribunnews.com, Jumat (21/3/2025).

Ketua Program Studi Magister Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta ini melihat pernyataan Kapendam Sriwijaya soal setoran sangat sensitif dan berbahaya.

Ia menyebut pernyataan Kapendam bisa menimbulkan fitnah terhadap tiga polisi yang gugur saat melakukan penggerebekan lokasi judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

"Pernyataan itu bisa menimbulkan fitnah kepada korban dan keluarga serta anggota Koramil yang dituduh menerima setoran.  Pernyataan ini juga bisa menimbulkan persepsi yang kurang baik terhadap institusi Polri dan  TNI," kata Edi Hasibuan.

Edi Hasibuan meminta tim penyidik fokus menangani kasus penembakan yang menewaskan tiga anggota Polri.

"Kita minta fokus ke penyidikan ilmiah atau scientific crime investigation dan jangan hanya mengandalkan pengakuan agar hasilnya akurat dan profesional," kata dia.

Menurut Edi Hasibuan, semua aparat penegak hukum harus bekerja sesuai fakta.

Ia pun mengingatkan bila pengakuan terduga pelaku bukan satu-satunya hal penting dalam penyidikan.

Sehingga, aparat penegak hukum pun harus bisa memilah setiap pengakuan terduga pelaku untuk menghindari fitnah.

Apalagi tiga polisi yang menjadi korban penembakan sudah meninggal.

Kasus penembakan terhadap 3 orang anggota Polri tersebut tentunya akan terus disorot masyarakat.

Ia tak ingin orang yang sudah menjadi korban malah difitnah.

"Itu menyakitkan terhadap keluarga.  Pernyataan Kapendam I Sriwijaya ini menyesatkan dan dampak pengakuan Kapendam 1 Sriwijaya itu bisa   menimbulkan kemarahan dan kekecewaan kepada keluarga para korban," ujarnya.

Ia meminta proses penyidikan kasus penembakan yang menewaskan tiga polisi di Lampung segera dituntaskan dan pelakunya diseret ke pengadilan dan mendapat hukuman  berat.

Sebelumnya Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar tak menampik adanya isu setoran di balik lokasi judi sabung ayam yang digerebek polisi di Way Kanan, Lampung.

Meski demikian, ia tak bisa memastikan berapa besaran uang setoran itu. 

Klaim Eko itu berdasarkan keterangan dua saksi yang merupakan terduga penembak 3 polisi, yakni Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah. 

Keduanya, kata Eko, mengaku ada ikatan komitmen soal setoran uang dari kegiatan judi sabung ayam tersebut.

Pengakuan tersebut muncul saat Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah diperiksa di Detasemen Polisi Militer (Denpom) II/3 Lampung.

"Keterangan sementara dari saksi memang ada ikatan komitmen itu, setoran dari sabung ayam ini ada duit dibagi. Ada setor ada, oknumnya siapa-siapa saja kita tunggu prosesnya," kata Eko kepada awak media di Makodam II/Sriwijaya, Kamis (20/3/2025).

Kapendam enggan merinci siapa saja yang menerima uang setoran tersebut.

Namun ia menyebutkan bahwa ada keterlibatan oknum Polsek.

"Yang jelas mitranya Polsek yang lain lagi diselidiki. Koramil hubungan dengan Polsek ada uang di wilayah mereka dibagi, itu keterangan saksi ya," katanya.

Kapendam menegaskan bahwa pihaknya belum mengetahui secara pasti nominalnya. 

"Secara pasti saya belum tahu nilainya. Yang jelas keterangan saksi, ada pembagian uang," ujarnya.

Namun, ia menegaskan bahwa pengakuan ini pun akan didalami oleh tim penyidik gabungan untuk mengungkap siapa saja oknum yang terlibat dalam judi sabung ayam di Lampung.

Sementara itu, pihak kepolisian memilih untuk tak menanggapi terlalu awal spekulasi tersebut. 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengimbau masyarakat untuk bersabar menunggu hasil penyelidikan dari tim kepolisian.

"Di era media sosial dan kecerdasan buatan seperti sekarang, lebih baik kita menunggu tim yang bertugas dan pasti akan ada penyelesaian," kata Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Kamis (20/3/2025)

Tiga polisi gugur di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung, Senin (17/3/2025) sekitar pukul 16.50 WIB 

Ketiga anggota polisi yang gugur adalah Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus, dan Bripda Ghalib. 

Mereka mengalami luka tembak yang dilakukan oleh orang tak dikenal.

Akibatnya, tiga personel tersebut mengalami luka fatal dan dinyatakan meninggal dunia.
 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.