Anak dari seorang ibu yang sempat ramai disorot saat membawa poster permohonan legalnya ganja medis di Indonesia, saat di car free day (CFD), meninggal dunia, Adalah Pika, putri Santi Warastuti, yang mengembuskan napas terakhirnya, Selasa (18/2/2025). Kabar ini dikonfirmasi Santi dalam Instagram pribadinya, Rabu (19/2).
Pika selama ini berjuang dengan cerebral palsy. Kondisi itu membuatnya mengalami kejang setidaknya dua kali dalam seminggu.
Setiap kejang, hasil latihan fisioterapi, terapi wicara, dan sejumlah perawatan tumbuh kembang lainnya harus kembali dimulai dari nol.
"Pika kembali lagi ke kemampuan awal dia seperti bayi," cerita Santi beberapa waktu lalu.
Kepada detikcom, Santi kala itu berharap Mahkamah Konstitusi mendorong penelitian atau riset ganja medis untuk segera dilakukan. "Jadi harapannya riset segera dilakukan dan lembaga yang berwenang mengawasi dan memberikan hasil secepatnya," tandas Santi.
Kabar Meninggalnya Pika
Santi memohon doa atas kepulangan anaknya dan berterima kasih pada sejumlah pihak terkait bantuan secara moril maupun materil.
"Ananda kembali pulang kepada sang Pencipta. Sungguh patah hati kami, kami berusaha menyadari bahwa Pika hanyalah titipan," jelas dia.
Kejang dinilai menjadi momok bagi semua orang tua anak yang mengidap cerebral palsy atau sering disebut lumpuh otak. Sementara ganja medis disebut mampu menghentikan kejang tanpa efek samping tertentu.